Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Suhu Tubuh Panas Kondisi Hipertermia Tak Sama Seperti Demam

Hipertermia merupakan kondisi suhu tubuh amat tinggi akibat terlalu banyak menyerap panas

25 Mei 2022 | 13.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hipertermia kondisi suhu tubuh amat tinggi akibat terlalu banyak menyerap panas. Seseorang yang mengalami hipertermia berkemungkinan suhu tubuhnya mencapai 40 derajat Celsius. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gejala umum hipertermia, yaitu sakit kepala, kehausan, mual, dan kelelahan. Kondisi tertentu juga menyebabkan ruam, kram otot, kehilangan selera makan, muntah, atau pingsan.

Apakah hipertermia sama seperti demam?

Mengutip Cleveland Clinic, hipertermia tidak sama seperti demam. Ketika seseorang mengalami hipertermia, suhu tubuh naik di atas batas normal yang dikendalikan oleh bagian dari otak yang mengontrol banyak fungsi tubuh atau hipotalamus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat demam, hipotalamus meningkatkan suhu tubuh. Kenaikan suhu tubuh ini proses upaya untuk melawan penyakit atau infeksi. Sedangkan panas suhu tubuh hipertermia berlainan dengan demam.

Biasanya seseorang yang mengalami hipertermia dalam lima tahapan kondisi berbeda. Perbedaan kondisi itu tersebab ketahanan tubuh dan tingkat panas yang dialami.

Apa saja tahapan hipertermia?

1. Tekanan panas

Tekanan panas terjadi saat suhu tubuh naik, namun tubuh tak bisa menjaga kestabilan melalui keringat. Mengutip Healthline, kondisi itu mengakibatkan  kelelahan panas. Tekanan panas juga menimbulkan gejala pusing, kelemahan, mual, haus, dan sakit kepala.

2. Kelelahan panas

Orang yang tidak terbiasa berada di cuaca sangat panas sangat rentan mengalami kondisi kelelahan ini. Kelelahan panas mengakibatkan ketaknyamanan fisik, stres psikologis, haus, lelah, dan sulit berkonsentrasi.

3. Pingsan

Seseorang yang tak tahan berada dalam kondisi panas namun tetap memaksakan diri bisa mengalami pingsan. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah turun. Aliran darah ke otak berkurang untuk sementara waktu.

4. Kram panas

Mengutip Cleveland Clinic, kram panas terjadi saat tubuh kehilangan zat garam, cairan, atau elektrolit secara berlebihan melalui keringat. Kondisi itu akibat tubuh terlalu panas. Kondisi ini mengakibatkan kram otot, biasanya di
lengan, tangan, kaki bagian bawah dan kaki.

5. Ruam

Ruam terjadi saat seseorang terlalu banyak berkeringat saat cuaca panas. Biasanya ruam berbentuk kumpulan bulir kecil seperti jerawat atau lecet kemerahan di kulit. Ruam muncul di bagian lipatan siku, pangkal paha, ketiak, leher.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Cuaca Panas, Cek Dampaknya di Tubuh dan Cara Mengatasi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus