Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin sebagian orang tua sangat khawatir ketika melihat bayi mereka sering kaget. Bila hal itu terjadi, sebaiknya tenangkan dulu diri Anda, dan cari tahu tentang 'kebiasaan' bayi sering kaget. Respon kaget yang ditunjukkan bayi, merupakan kemampuannya untuk merespons berbagai macam hal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mungkin, setelah memahami respons kaget pada bayi, orang tua jadi bisa menenangkan dirinya, dan tidak perlu lagi merasa khawatir, ketika melihat bayi sering kaget.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tentu saja, bukan tanpa alasan, jika bayi sering kaget. Refleks mengguncangkan badannya, saat sedang kaget, bisa dipicu oleh banyak hal.
Pertama adalah gerakan tiba-tiba dari orang lain, yang menyentuh badan bayi, suara keras, yang terdengar sampai ke telinganya, dan sensasi terjatuh yang dirasakannya saat tidur.
Saat hal ini terjadi, respons kaget yang bayi lakukan, biasanya membuatnya merentangkan tangan dan kaki, melengkungkan punggung, sampai akhirnya kembali ke posisi sebelum ia menunjukkan refleks kaget. Dalam kondisi ini, bayi Anda bisa saja menangis.
Refleks bayi sering kaget ini disebut juga sebagai refleks moro. Ini adalah respons alami dari bayi, ketika terkejut. Jangan khawatir, ini sangatlah normal dilakukan oleh bayi yang baru lahir. Dalam beberapa bulan ke depan, bayi akan berhenti melakukan refleks moro.
Untuk melakukan tes refleks moro, biasanya dokter akan menghadapkan bayi ke atas, pada permukaan yang empuk. Setelah itu, dokter akan mengangkat kepala bayi, dan melepasnya. Sebelum sampai ke permukaan yang empuk itu, kepala bayi sudah ditangkap lagi oleh tangan sang dokter.
Respons normal dari refleks moro akan terlihat; kedua lengan bayi bergerak ke samping, telapak tangannya akan terbuka dan menghadap ke atas, sedangkan ibu jarinya tertekuk. Bisa saja, bayi menangis, namun hanya sebentar saja.
Setelah refleks moro selesai, maka bayi akan mulai rileks lagi, dan kembali ke posisi semula.
Mengapa bayi melakukannya? Tentu saja, ini adalah respons pertama dari bayi, untuk mempertahankan dirinya dari gangguan sekitar, seperti sentuhan atau suara keras yang mengganggu istirahatnya.
Ketika bayi sudah mulai nyaman dan akrab dengan lingkungan di sekitarnya, maka refleks moro akan menghilang. Kondisi ini akan muncul saat bayi berusia empat bulan.
SEHATQ