Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Kesehatan

6 Februari 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepatu bagi Penderita Diabetes

Urusan memilih sepatu dan memotong kuku bagi penderita diabetes mellitus bukanlah urusan sepele. Salah memilih sepatu bisa berakibat fatal. Lecet akibat sepatu kekecilan, misalnya, karena tak disadari, tahu-tahu menyebabkan luka yang sulit disembuhkan, dan berakhir dengan amputasi.

Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga diri. Prinsipnya, carilah alas kaki yang baik, terutama sepatu yang nyaman, untuk memproteksi kaki dari kemungkinan luka akibat benda asing. Sepatu yang dipilih sebaiknya terbuat dari kulit. Selain menyerap keringat, bahan kulit paling cocok dengan kaki. Kaus kaki yang digunakan hendaknya terbuat dari bahan yang menyerap keringat seperti kain katun. Sebelum dipakai, sepatu harus diperiksa agar tidak terdapat "benda asing" yang dapat melukai kaki. Ada baiknya, dalam interval tertentu sepatu dibuka agar kaki tidak terlalu berkeringat dan mendapat udara segar.

Bila hendak membeli sepatu baru, usahakan dibuat semacam pola kaki dari kertas karton. Bila hendak mencoba ukuran sepatu, pola yang sudah dibuat tinggal dicocokkan dengan sepatu. Jadi, kaki penderita diabetes tidak perlu dimasukkan, untuk mencegah terjadinya luka.

Meski terlihat remeh, hal lain yang cukup penting adalah soal pemotongan kuku. Hendaknya, kuku dipotong secukupnya. Jangan terlalu dalam agar tak terluka oleh alat pemotong kuku. Kuku yang baru dipotong sebaiknya dikikir untuk menumpulkan ujung kuku. Ujung kuku yang tajam berpotensi melukai jari.


Vitamin E bagi Perokok

MESTINYA, para perokok melahap vitamin E—bukannya permen—sehabis merokok. Vitamin yang antara lain terkandung dalam bayam, jagung, dan kacang-kacangan itu ternyata bisa mencegah kerusakan sel penyusun dinding pembuluh darah arteri dari kerusakan yang diakibatkan oleh rokok.

Itulah kesimpulan para peneliti Austria setelah menguji efektivitas jangka pendek suplemen vitamin E pada 22 perokok pria yang sehat. Penelitian mereka dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology, seperti dilaporkan Reuters Health pekan lalu.

Beberapa penelitian sebelumnya memperlihatkan bahwa merokok mendorong terbentuknya radikal bebas yang bisa merusak dinding pembuluh arteri (endotelium). Radikal bebas adalah molekul tak stabil yang terbentuk dari proses oksidasi yang menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh—tak hanya endotelium.

Bahan kimia yang terkandung dalam rokok diketahui dapat mengurangi, bahkan mengubah kemampuan endotelium untuk melebar selama orang mengalami stres atau berlatih olahraga. Padahal, ketika itu aliran darah justru tengah meningkat. Rokok bahkan bisa membuat dinding arteri mengerut. Itu sebabnya insiden kematian mendadak dan serangan jantung banyak terjadi di kalangan perokok.

Dalam penelitian itu dilibatkan perokok yang setiap harinya menghabiskan 14 hingga 32 batang rokok. Mereka dibagi dalam dua kelompok. Satu kelompok selama empat minggu menerima 600 U vitamin E, sedangkan kelompok lainnya hanya mendapatkan plasebo atau pil "kosong" yang diminum seusai merokok. Sebagai perbandingan, sebelas pria sehat yang tidak merokok juga dilibatkan dalam penelitian ini. Pemeriksaan arteri dilakukan 20 menit dan dua jam setelah responden merokok, selama empat minggu.

"Studi ini menunjukkan bahwa penambahan vitamin E dapat mengurangi kerusakan fungsi endotelium setelah merokok berat dengan cara meningkatkan jumlah antioksidan. Namun, vitamin ini tidak dapat memperbaiki kerusakan kronis dalam empat minggu," tim periset menyimpulkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum