Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahaya TV bagi Anak-anak
Menonton televisi merupakan kegemaran hampir semua anak-anak, selain bermain. Buat belajar bahasa, kegiatan ini bagus. Tapi bila terlalu sering dan lama, sungguh buruk dampaknya bagi anak-anak berusia di bawah tiga tahun. Kemampuan mereka dalam pelajaran matematika dan membaca bisa tumpul.
Itulah hasil studi para peneliti dari Washington University, Amerika Serikat, yang dipublikasikan baru-baru ini. Setelah meneliti 1.797 anak-anak, mereka berkesimpulan bahwa menonton televisi bisa berakibat negatif. Ini ditemukan pada anak-anak yang berusia 6-7 tahun. Karena di saat kecil punya kebiasaan menonton TV cukup lama, sekitar satu jam sehari, kemampuan mereka dalam membaca dan matematika jadi berkurang.
Menurut Dr Frederick Zimmerman, salah satu peneliti, menonton televisi terlalu lama berdampak buruk karena hanya sedikit waktu yang digunakan anak untuk belajar. Diduga pula kuatnya cahaya dan suara dari TV bisa merusak perkembangan otak anak.
Beberapa ahli lain berargumen, program televisi yang mendidik bisa membantu perkembangan kemampuan akademik anak-anak. Kuncinya, pastikan tontonan sesuai dengan umur anak. Program harus pula menawarkan kesempatan bagi respons verbal dan harus ada keseimbangan antara yang sudah lazim dan isi yang baru.
Kendati begitu, Liz Attenborough dari National Literacy Trust tetap menganjurkan agar anak-anak dibatasi dalam menonton televisi. "Kami merekomendasikan, sebaiknya anak-anak menonton kurang dari 30 menit setiap hari," ujarnya.
Kedelai Meredakan Hipertensi
Jika Anda penderita hipertensi, banyak-banyaklah makan kacang kedelai, sebab protein yang terkandung di dalamnya mampu menekan tekanan darah tinggi. Inilah temuan para peneliti dari Universitas New Orleans, yang dimuat dalam sebuah jurnal kesehatan di Amerika Serikat, Selasa pekan lalu.
Penelitian diikuti oleh 302 orang dewasa penderita tekanan darah tinggi yang dipilih secara acak. Setelah 12 minggu minum suplemen kacang kedelai, hasilnya cukup menakjubkan. Pasien yang menerima suplemen mengalami penurunan tekanan darah, bahkan lama-kelamaan keadaannya jadi stabil. Sebaliknya, orang yang tidak diberi suplemen tak mengalami perubahan tekanan darah.
Dr Jiang He, kepala penelitian tersebut, menyatakan bahwa studi itu telah memberikan bukti nyata bahwa suplemen protein pada kacang kedelai berkhasiat mencegah tekanan darah tinggi. Dianjurkan pula agar klinik kesehatan memberikan suplemen kacang kedelai kepada penderita tekanan darah tinggi.
Khasiat Ganda Obat Depresi
Depresi kerap bergandengan dengan penyakit jantung. Penyakit jantung bisa memicu depresi. Inilah yang mendorong munculnya cara baru untuk mencegah risiko kematian akibat penyakit jantung, yakni dengan menekan depresi.
Studi telah dilakukan oleh sejumlah ahli dari Universitas Stanford terhadap 1.834 pria dan wanita. Mereka menderita depresi sekaligus penyakit jantung. Setelah diberikan obat-obatan antidepresi, sebanyak 43 persen terhindar dari risiko kematian dan kekambuhan. Hasil penelitian dipublikasikan di sebuah jurnal psikiatri di Amerika Serikat, awal Juli lalu.
Barr Taylor, psikiater yang pemimpin penelitian itu, menyatakan, obat-obatan antidepresi telah memberikan kekuatan yang nyata kepada penderita penyakit jantung.
Sebetulnya, jumlah pasien penyakit jantung yang menderita depresi hanya satu dari lima kasus, tapi temuan ini amat berguna. "Obat antidepresi ternyata menguntungkan bagi penderita penyakit jantung," kata Taylor.
(Reuters, BBC)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo