Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Berita Tempo Plus

Tips Kesehatan

7 Maret 2005 | 00.00 WIB

Tips Kesehatan
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Khasiat Sarapan bagi Jantung

Para ibu sering mengingatkan pentingnya makan pagi. Nasihat ini ternyata tidak salah. Sebuah hasil penelitian yang dilakukan sejumlah ahli dari Universitas Nottingham, Inggris, menyebut pentingnya sarapan bagi kesehatan jantung. Kesimpulan itu diungkapkan dalam Jurnal Nutrisi Klinik Amerika baru-baru ini.

Dalam penelitiannya, Dr Hamid R. Farshchi dan koleganya dari Universitas Nottingham mengamati 10 orang wanita muda dengan berat badan normal. Mereka dibagi menjadi dua kelompok dan dikontrol pola makannya dalam dua pekan. Kelompok pertama diberi sarapan sereal dengan susu rendah lemak.

Kelompok kedua tidak diberi sarapan, tapi tetap mengkonsumsi makanan lain pada siang dan sore hari. Hasilnya? Wanita yang tidak diberi sarapan memiliki kadar kolesterol lebih tinggi yang bisa membahayakan kesehatan jantung mereka.

Hal itu terjadi karena wanita tidak sarapan akan mengkonsumsi lebih banyak makanan pada siang dan sore hari, sehingga berat badan mereka justru meningkat. Melewatkan sarapan juga bisa mengurangi kepekaan tubuh mereka terhadap insulin, yaitu hormon yang membantu mengatur kadar gula darah.

Menurut Farshchi, yang menarik dalam penelitian ini, pentingnya memakan sesuatu pada awal pagi. "Jika makanan pertama yang dimakan seseorang adalah makanan ringan, dan sereal kemudian, dia tidak mendapatkan keuntungan metabolisme tubuh," ujarnya.

Risiko buat Perokok Muda

Peringatan itu selalu tertera dalam bungkus rokok, merokok dapat menyebabkan sejumlah penyakit seperti impotensi. Ancaman ini ternyata tidak mengada-ada, apalagi bagi pria muda. Sebuah penelitian terbaru di Amerika Serikat membuktikan: para lelaki muda yang merokok lebih rentan mengalami impotensi dibanding lelaki yang lebih tua.

Studi dilakukan oleh para ahli dari klinik kedokteran Universitas Mayo di Rochester, Minnesota, dengan mengamati 1.300 pria. Disimpulkan, lelaki yang merokok berisiko lebih besar mengalami disfungsi ereksi ketimbang pria yang bukan perokok.

Terlihat juga dari studi itu, perokok yang berusia sekitar 40 tahun?kelompok termuda dalam penelitian ini?memiliki risiko terbesar mengidap disfungsi ereksi. Mereka berisiko tiga kali lebih besar dibanding lelaki yang berusia lebih tua.

Menurut Dr Naomi M. Gades dan Steven J. Jacobsen, yang melakukan penelitian, perbedaan itu tidak mengejutkan. Sebab, pada pria yang lebih tua, banyak faktor lain yang bisa menyebabkan impotensi seperti diabetes, sakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Sebaliknya, para pria yang lebih muda, merokok menjadi faktor yang lebih dominan menyebabkan impotensi.

Bahaya Pemakaian Tamoxifen

Dokter sering memberikan Tamoxifen untuk pasien kanker payudara. Soalnya, obat ini terbukti manjur untuk mengurangi dampak penyakit kanker payudara. Tapi sebuah penelitian terbaru menyimpulkan: Tamoxifen dapat memicu risiko kanker endometrium alias kanker selaput rahim sebelum dan setelah menopause.

Efek samping itu muncul jika pemakaian Tamoxifen berlangsung dalam waktu lama. "Semakin lama pasien memakai obat ini, semakin tinggi risikonya terkena kanker endometrium," ujar Debbie Saslow, Direktur Lembaga Kanker Amerika. Lembaga ini menuangkan hasil penelitiannya dalam jurnal Institut Kanker Nasional, 2 Maret lalu.

Ternyata penyakit tersebut amat berbahaya. Di Amerika Serikat, diperkirakan terdapat 40 ribu penderita kanker endometrium pada tahun ini. Menurut perkiraan Lembaga Kanker Amerika, lebih dari 7.300 orang mati karenanya.

Selama ini orang tidak mempersoalkan pemakaian Tamoxifen lebih dari lima tahun. Hal itu tidak bisa dilakukan lagi sekarang. "Wanita yang berisiko sangat besar menderita kanker endometrium disarankan menggunakan pengobatan Tamoxifen tidak lebih dari lima tahun," kata Saslow.

(Reuters, HealthDay)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus