Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Kesehatan

22 Maret 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Permen karet adalah barang terlarang di negeri superbersih Singapura. Namun, sejak Kamis pekan lalu, negeri ini mulai memperlonggar larangannya dengan mengizinkan penjualan Nicorette, permen karet yang khusus diciptakan untuk pengganti rokok.

Sebetulnya pelonggaran la- rangan ini bukan karena pemerintah Singapura berbaik hati, melainkan karena terpaksa. Adalah Senator Amerika, Philip Crane, yang, atas nama perjanjian perdagangan bebas, mendesak Singapura agar memperlonggar larangan bagi warganya mengunyah permen karet. Asal tahu saja, Crane mewakili Chicago, tempat Wrigley, pabrik permen karet terbesar Amerika, berada. Singapura tentu saja ogah mengimpor Wrigley, namun mereka tak bisa menolak mentah-mentah. Agar tak dituduh melanggar perdagangan bebas, mereka mengajukan syarat: boleh mengimpor permen karet, asal barang itu berguna untuk kesehatan. Maka, yang ketiban untung adalah permen Nicorette buatan Pfizer. Inilah satu-satunya permen yang direkomendasi berguna bagi kesehatan karena dibutuhkan para perokok yang ingin keluar dari cengkeraman racun nikotin itu.

Andai Mereka Tidak Terlambat

Bukan stroke yang banyak membunuh manusia, melainkan waktu! Inilah kesimpulan American Heart Association (Asosiasi Jantung Amerika) setelah meneliti sembilan rumah sakit di Amerika yang menangani korban serangan stroke. Menurut survei yang mereka lakukan sepanjang tahun 2000 lalu, dari 1.923 korban stroke yang datang ke rumah-rumah sakit tersebut, hanya 15 persen yang tiba tepat waktu. Artinya, mereka sempat ditangani tak lebih dari tiga jam setelah serangan terjadi.

Waktu tiga jam itu sangat vital karena inilah periode ketika obat bernama tissue plasminogen activator (TPA) efektif digunakan. Obat ini biasanya disuntikkan ke penderita stroke untuk mencairkan gumpalan darah beku yang menyumbat saluran darah ke otak. Jika TPA diberikan lebih dari tiga jam setelah serangan, otak penderita keburu rusak. Jadi, bisa dibayangkan betapa banyaknya sebetulnya korban stroke yang bisa selamat bila segera dilarikan ke rumah sakit. n

Akupunktur Memang Ampuh

Satu bukti lagi bahwa metode kesehatan tradisional tak kalah ampuh dibanding pengobatan modern. Tim peneliti di Memorial Sloan-Kettering Cancer Center di New York, Amerika Serikat, menemukan bahwa metode akupunktur (tusuk jarum) sangat ampuh untuk mengobati penderita sakit kepala akut. "Dengan terapi akupunktur, sakit kepala sangat berkurang dan tak pernah kambuh bertahun-tahun kemudian," kata Dr. Andrew Vickers, ketua tim peneliti.

Kesimpulan ini diperoleh setelah mereka meneliti 401 penderita sakit kepala akut di Inggris dan Wales selama setahun. Kepada seluruh penderita itu, Vickers memberi mereka terapi pengobatan normal. Namun, setengah dari anggota kelompok kemudian diberi tambahan terapi akupunktur. Setelah terapi berjalan setahun, perbedaan mencolok mulai terlihat. "Penerima terapi akupunktur makin jarang kambuh sakit kepalanya, makin sedikit perlu bantuan dokter dibanding kelompok yang hanya menjalani terapi normal," demikian kesimpulan mereka, yang dimuat dalam British Medical Journal baru-baru ini.

Terapi akupunktur sebetulnya sudah dilakukan 2.000 tahun lalu di Cina. Terapi ini kemudian menyebar ke seluruh dunia dan terkenal sebagai model pengobatan alternatif yang ampuh.

CNN/Yahoo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus