Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Trail Running: Olahraga Lari sambil Menikmati Lingkungan Alam

Trail running olahraga yang dilakukan di medan yang menantang seperti bebatuan, lumpur, dan jalan setapak di alam terbuka

31 Desember 2024 | 11.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi lari atau jogging. Mike Powell/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Trail running olahraga yang dilakukan di medan yang menantang seperti bebatuan, lumpur, dan jalan setapak di alam terbuka. Biasanya, jalur seperti ini dapat ditemukan di lereng gunung. Olahraga ini juga disebut lari lintas gunung. Jika berlari di jalur tanah atau hutan berarti sedang beraktivitas trail running.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berlari di alam bebas mendukung kesehatan mental. Aktivitas berlari menghubungkan ketukan serotonin ke otot sehingga memiliki dampak positif terhadap fungsi kognitif. “Beberapa klien kami yang depresi dianjurkan untuk beraktivitas di luar rumah, salah satunya berolahraga di alam bebas,” kata Ceri Rees pendiri Wild Running.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Perbedaan Trail Running dan Lari Gunung

Meskipun sama-sama dilakukan di medan alami, trail running memiliki perbedaan mendasar dengan lari gunung. Dikutip dari Forestry England, lari gunung berfokus pendakian yang curam dan cepat dilakukan di pegunungan. Adapun trail running mencakup berbagai medan berbukit dengan ketinggian yang bervariasi, namun tidak terlalu ekstrem seperti lari gunung.

2. Medan Trail Running

Medan yang biasa dilalui pelari trail jalan setapak di hutan, rumput, padang pasir, hingga jalur berbatu. Latihan trail running juga bertujuan untuk menikmati pemandangan alam. Trail running mengutamakan pengalaman berolahraga di alam bebas. Tanjakan dan turunan di jalur trail membuat kecepatan lari cenderung tak menentu. Sebaiknya memilih jalur hutan atau ruang terbuka hijau yang sudah ditandai sebagai area.

Trail running biasanya membutuhkan waktu lebih lama daripada lari di jalan untuk jarak yang sama. Itu juga karena jalur lintasan lari yang biasanya belum dikenali oleh para pelari pemula. Itu sebabnya perlu untuk menentukan jalur lintasan mana yang hendak dipilih. 

3. Teknik

Dikutip dari Ispo, medan yang curam membuat pelaru mengendalikan kecepatan berjalan cepat dan berlari. Teknik menopang paha dengan tangan atau menggunakan tongkat lari membantu menghemat energi saat menanjak. Intinya perlu kehati-hatian menjaga keseimbangan, karena bentuk lingkungan yang menantang.

4. Peralatan 

Ketika ingin mencoba melakukan trail running, hal terpenting yang perlu disiapkan sepatu yang tepat kegunaan. Sepatu trail running dirancang dengan sol khusus untuk pijakan maksimal di lingkungan berlumpur, berbatu, atau berkerikil. Sepatu yang tepat memiliki desain bantalan membantu meredam benturan, dan kestabilan.

Haris Setyawan turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus