Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tujuh Motif Kain Ulos, Makna, dan Penggunaannya

Kain ulos pinuncaan paling mahal yang diperjualbelikan dibandingkan motif lainnya.

24 September 2022 | 14.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kain Ulos menjadi salah satu identitas suku Batak. Kain ini memiliki banyak motif dengan maknanya yang berbeda-beda. Hampir semua motif ulos memuat pesan moral dan saluran berkat bagi penerima atau pemakainya.

Orang Batak Toba menyebutnya sebagai "parhitean" atau saluran berkat bagi yang menerima. Memberi ulos artinya menyelipkan doa untuk kebaikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut makna tujuh motif ulos:

  1. Ulos Ragi Hotang

Dalam jurnal berjudul Pemodelan Estetika Motif Ulos Ragi Hotang Batak Toba Sebagai Aplikasi Media Dekoratif (2018), motif ini didominasi bentuk garis-garis miring maupun datar. Motif ini sering ditemukan dalam pernikahan adat Batak Toba. Masyarakat setempat percaya bahwa motif ulos ini akan menambah ikatan lahir batin pengantin dapat teguh seperti ikatan hotang atau rotan.

Motif ini juga sering digunakan pada acara mangupa-upa atau pesta lain yang gembira.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiap warna dalam motif ulos ini memliki makna. Warna merah yang dicap pemberani, hitam yang bijaksana, dan putih yang melambangkan kesucian.

  1. Ulos Sibolang Rasta Pamontari

Motif ini biasanya digunakan untuk keperluan acara bertema suka dan duka cita. Terutama pada acara kematian orang dewasa yang belum memiliki cucu, janda, atau duda cerai mati.

Melansir batakpedia.org, morif ulos ini dikenakan oleh keluarga dekat orang yang meninggal. Oleh karena itu, ulos ini bermakna kedekatan dalam keluarga.

  1. Ulos Pinuncaan

Mirip maknanya dengan motif ulos sibolang, motif pinuncaan kerap digunakan dalam acara bertemakan suka maupun duka dengan syarat-syarat tertentu. Perbedaannya ada pada penyandangnya, karena ulos pinuncaan sering disandang oleh para raja adat Batak.

Berdasarkan jurnal Simbol dalam Kain Ulos Pada Suku Batak (2022), ulos pinuncaan paling mahal yang diperjualbelikan. Ulos dibuat dengan beberapa tahap yang memerlukan kehati-hatian. Motif ini terdiri dari lima bagian yang ditenun secara terpisah, kemudian disatukan kembali.

Penenun memintal benang untuk bahan pembuatan kain ulos di sentra produksi kain tenun ATBM di Kampung Kadatuan, Desa Bojong, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 18 Oktober 2021. Sempat limbung terdampak PPKM pandemi Covid-19, kini industri tenun tradisional tersebut lembali bergeliat memenuhi pesanan dari Sumatera dan DKI Jakarta. TEMPO/Prima Mulia

  1. Ulos Bintang Maratur

Ulos ini paling sering digunakan dalam keseharian dan acara-acara adat Batak Toba. Disebutkan dalam p2k.unkris.ac.id, motif ini dipakai untuk menghargai orang yang sukses mendirikan rumah baru. Adat setempat menganggap bahwa rezeki adalah berkat Tuhan disertai usaha dan kerja keras.

Berbeda sub-suku bataknya, beda pula pemaknaannya. Misalnya selain kesuksesan, ada juga yang mengenakannya untuk menyambut kelahiran dan kehamilan tujuh bulan sebagai lambang harapan untuk anak dan kebahagiaan. Ulos ini juga diberikan kepada pahompu atau cucu yang baru saja dibaptis di gereja atau juga bisa dipakai untuk selendang.

  1. Radigup

Dalam catatan Tempo, ulos ragidup sering diberikan oleh orang tua pengantin perempuan kepada orang tua pengantin laki-laki. Ini perlambang harapan orang tua dapat melindungi dan mempertahankan hidup menantunya dengan pertolongan Tuhan.

Motif ulos ini terlihat seperti lukisan hidup. Ulos radigup memiiki tiga bagian. Dua sisi ditenun dalam waktu yang sama dan satu sisi bagian tengah ditenun sendiri dengan motif yang rumit.

  1. Ulos Mangiring

Melansir ulosindonesia.com, ulos ini memiliki corak atau ragi yang beriringan. Umumnya menandakan tentang suatu kesuburan dan kesepakatan terhadap anak yang baru lahir. Ditambah agar anak itu kelak dapat membimbing adik-adiknya sesuai dengan harapan dan tradisi keluarga Batak.

  1. Ulos Suri-suri Ganjang

Ulos ini disebut juga dengan ulos gabe-gabe. Fungsi utama kain ulos ini adalah penanda pakaian para pemusik tradisional Batak. Motif ini juga digunakan untuk penanda pengantin oleh pihak orang tua pengantin perempuan atau parboru kepada putrinya yang menikah.


FATHUR RACHMAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus