ADAM Malik meninggal karena kanker hatl, dan dari seJarah penyakit yang pernah dideritanya diketahui, ia pernah sakit kuning yang diduga hepatitis-B. Pekan lalu, di Erasmus Huis, Jakarta, diselenggarakan seminar tentang kaltan dua penyaklt ltu dengan judul "Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Hati yang Disebabkan oleh Virus Hepatitis-B". Pembicaranya, selain dr. H.M. Sjaifoellah Noer dan dr. Siti Boedina dari UI, juga hadir Prof. M. Frenkel dari Erasmus University Rotterdam. Mengetahui apakah hepatitis-B akan berlanjut menjadi kanker hati - atau hepatoma - sementara ini masih sulit ditentukan. Namun, menurut Boedina, seperti diungkapkannya dalam makalahnya, pemeriksaan umum terhadap hepatoma bisa diandalkan. Menurut Boedina, di tingkat awal bisa dilakukan pemeriksaan darah. Ia mengatakan, tumor secara umum dapat dideteksi dengan melihat komposisi darah. Walaupun diakuinya pemeriksaan hematologik ini tak dapat spesifik - misalnya menentukan dengan pasti hepatoma. Sekitar 11% penderita hepatoma memiliki kelainan pada sel darah merah. Terdapat eritroprotein yang dibentuk jaringan tumor. Karena itu, untuk memastikan hepatoma perlu juga dilakukan pemeriksaan faal hati. Antara lain mengukur kadar asam empedu dalam serum (darah). Konsentrasi asam empedu ini pada penderita hepatoma tampak meningkat. Tapi, menurut Boedina, yang paling penting adalah pemeriksaan AFP (alphafetoprotein). Kadar AFP dalam serum memastikan apakah seseorang menderita penyakit kanker hati atau tidak. AFP juga bisa digunakan untuk memperkirakan apakah hepatoma itu berasal dari hepatitis-B atau bukan. Pasalnya, AFP diketahui dibentuk sel-sel hati yang terkena tumor akibat hepatitis-B. "Namun perlu hati-hati," ujar Boedina, "ada hepatoma yang tidak memproduksi AFP." Sjaifoellah Noer dalam simposium menjelaskan lebih lanjut hubungan hepatitis-B dengan hepatoma. Kanker hati, katanya, timbul bilamana suatu substansi yang dikeluarkan virus hepatitis-B - yang dikenal sebagai substansi plasmid - masuk ke dalam inti sel hati. Substansi plasmid itu membawa DNA virus, yang kemudian mengadakan penyesuaian diri dengan DNA sel hati. Penyesuaian diri dua sel yang berbeda itulah yang menimbulkan kanker. Tapi kapan seseorang perlu pemeriksaan-pemeriksaan itu belum bisa dijawab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini