Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Berita Tempo Plus

Mengurus balita

Di amerika serikat, fasilitas penitipan bayi bagi karyawan meningkat jumlahnya. Banyak perusahaan yang telah melengkapi sarana penitipan anak di dekat kantor khususnya para karyawan wanita. (ki)

15 Desember 1984 | 00.00 WIB

Mengurus balita
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
PERHATIAN dunia kepada anak-anak sedang meningkat. Di Amerika Serikat, misalnya, sekarang ada 1.000 perusahaan yang menyelenggarakan fasilitas penitipan bayi dan balita bagi keluarga karyawan. Dua tahun yang lalu jumlah itu baru mcncapai 500. Peningkatan jumlah itu berbareng dengan makin banyaknya karyawan wanita dan orangtua tunggal (punya anak, tetapi tidak menikah) di Amerika Serikat. Pengadaan fasilitas penitipan anak bahkan menjadi bagian penting dalam program kesejahteraan karyawan. Calon-calon pegawai, khususnya yang punya tanggungan anak balita, tidak hanya menanyakan gaji yang akan mereka peroleh, tetapi Juga menanyakan apakah tersedia fasilltas penitipan anak di perusahaan itu. "Pokoknya," kata seorang manajer personalia di sana, "fasilitas ini merupakan tuntutan terbaru dalam program kesejahteraan karyawan." Seorang wanita yang kembali bekerja sebagai sekretaris setelah melahirkan bayinya, mengeluh bahwa ia sulit berkonsentrasi pada pekerjaannya. Akibatnya, mutu pekerjaannya menurun. "Saya sudah mencoba beberapa baby sitter untuk mendapatkan yang terbaik. Tetapi tetap saja saya mengkhawatirkan anak saya. Saya resah sepanjang hari, pikiran saya selalu melayang ke rumah." Tetapi masalah itu sekarang sudah dapat diatasinya. Wanita itu pindah kerja ke Wang Laboratories yang mengontrak sebuah taman bermain di dekat kantor untuk penitipan anak-anak karyawan. Sejumlah 215 anakanak balita tiap pagi berangkat bersama ibu atau ayahnya ke kantor. Sementara orangtuanya pergi bekerja, anak-anak bermain bersama para pengasuh sepanjang hari. Tiap istirahat makan siang, orangtuanya dapat berkumpul kembali. Lalu anak-anak tidur siang sampai dijemput kembali sore harinya. Perusahaan memotong gaii karyawan untuk fasihtas day-care centers berklsar antara 25 dan 50 dolar. Lebih murah daripada tarif yang ditetapkan day-care centers umum. Ada juga beberapa cara lain yang ditempuh perusahaan untuk mengatasi masalah Ini. Sekelompok pengusaha yang berlokasi di Burbank, California - termasuk Lockheed dan Columbia Pictures - mengumpulkan dana bersama untuk mendirikan sebuah fasilitas penitipan balita di kawasan usaha mereka. Perusahaan-perusahaan lain, seperti American Express, Phillip Morris, dan International Paper, menunjuk fasilitas-fasilitas penitipan umum yang dekat dengan kantor untuk menampung anak karyawan. Karyawan memperoleh bantuan perusahaan untuk menitipkan anaknya pada fasilitas itu. Tentu saja banyak juga perusahaan yang menganggap bahwa fasilitas semacam itu tidak perlu dilakukan karena terlalu mahal biayanya. Majalah Time melaporkan bahwa sebuah tempat penitipan untuk 120 anak di AS memakan biaya hingga Rp 130 juta. setahun. "Sama saja dengan membuka sebuah cabang usaha baru," kata seorang pengusaha seperti dikutip Time. Ada pula beberapa pengusaha yang menampik gagasan itu semata-mata karena menganggap terlalu berkaitan dengan isu omen's liberation. Tetapi semua perusahaan yang menyelenggarakan fasilitas ini berpendapat bahwa usaha ini kontributif terhadap kepentingan perusahaan. Karyawan wanita lebih cepat kembali bekerja setelah melahirkan. "Mereka juga jauh lebih bahagia dan tenteram dibandingkan dengan rekan mereka yang harus menitipkan anaknya pada fasilitas umum yang jauh dari kantor," kata manajer personalia sebuah perusahaan penerbitan. Seorang pria manajer pemasaran, yang memanfaatkan fasilitas di kantornya itu untuk membawa putrinya, berkata, "Ada begitu banyak waktu berharga yang dapat saya nikmati bersama anak saya karena la selalu dekat dengan saya. " Konsep ini tentu menarik untuk dimulai di Indonesia setelah disesuaikan dengan kondisi setempat. Pabrik-pabrik di sepanjang jalan Jakarta- Bogor, misalnya, yanK kebanyakan pegawai wanitanya tinggal scjarak jalan kaki dari pabrik, tentu dapat menyelenggarakan fasilitas sederhana untuk penitipan bayi dan balita. Setidaknya dua atau tiga pabrik yang berdekatan dapat membangun sebuah fasilltas bersama atau mensponsori lembaga swadaya nasyarakat setempat untuk menyelenggarakannya. Dengan demikian, ibu-ibu dapat tetap memberikan ASI-nya pada selang waktu tertentu. Upaya ini memang akan membawa kerepotan dan biaya tambahan. Tetapi dampaknya tentu akan lebih tinggi daripada biayanya. Paling tidak, ada tambahan satu hal baik yang dapat dibanggakan oleh perusahaan bila dikunjungi Pak oomo aau Ibu Nani. Bondan Winarno

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus