Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Seoul - Tak banyak snack bar atau warung jajanan halal yang bisa kita temukan bila melancong ke Seoul, Korea Selatan. Tapi yang pasti, ada satu, tak jauh dari gerbang utama Masjid Pusat Seoul atau Seoul Central Mosque di Usadan-ro 10gil, Yongsan-gu. Uniknya, namanya tak akan asing bagi telinga kita: Manis Kitchen (Dapur Manis).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Manis is sweet," kata Safiya Kang atau Kang Na Yeon, pemilik warung yang kebetulan pengurus masjid dan manajer Federasi Muslim Korea. "Dari bahasa Indonesia atau Malaysia."
Tapi rupanya, Ahmad Cho yang memiliki ide. “Saya yang memberi nama,” kata direktur Komite Halal Korea yang beristri orang Malaysia ini.
Seperti warung di Indonesia, bagian depan Manis Kitchen terdapat seperti jendela yeng menjadi pintu pamer di mana pengunjung bisa langung melihat aneka jajanan berjejer dan bagaimana Safiya atau kakaknya memasak. Rapi tertata beragam makanan, di antaranya Ttoppokki, fish cake, chicken sausage corn dog (seperti hot dog dari sosis ayam), nasi goreng udang, nasi goreng kimchi, kimbab, bahkan beragam gorengan. "We have bakwan and ubi," kata Safiya, dengan bahasa campuran.
Berbagai makanan halal khas Korea di Manis Kitchen, Seoul, Korea Selatan. TEMPO | Purwani Diyah Prabandari
Harganya juga masih ramah kantong. Untuk semangkuk Ttoppokki, cukup merogoh 3.000 won (sekitar Rp 40 ribu). Sementara sebatang fish cake, 700 won (sekitar Rp 8.500) dan berbagai gorengan masing-masing 600 won (sekitar Rp 7.300). Nah, nasi goreng kimchi plus telor seharga 4.500 won (sekitar Rp 54 ribu).
Kalau pengunjung ingin makan di warung, tersedia dua ruang mungil dengan jajaran beberapa meja. Sehingga sesama pengunjung juga gampang saling sapa, bahkan mengobrol. Siang itu, di ruang depan, berbincang dengan pelancong dari Malaysia. Sementara di belakang, saya bertemu dengan Elnanda Citra dan ibunya, warga Depok, Jawa Barat. Nanda mengaku mendapat informasi bahwa Manis Kitchen merupakan satu-satunya tempat snack Korea yang sudah pasti halal.
"Kebetulan saya mem-follow Olaborasong. Dia memberi tahu di Instagram kalau ada snack bar Korea halal,” kata perempuan 32 tahun ini. "Terus saya cari tahu di mana tempatnya. Sewaktu berjalan-jalan lihat ini…’Ah, ini’. Langsung seneng." Olaborasong adalah akun selebgram Muslim Korea, Song Bora.
Safiya Kang dan kakaknya, pemilik dan pengelola kios makanan halal Manis Kitchen di Seoul, Korea Selatan. TEMPO | Purwani Diyah Prabandari
Siang itu, Nanda dan ibunya memesan beberapa makanan, di antaranya fish cake dan gorengan. "Enak," kata Nanda. Sementara saya dan Ahmad Cho memilih lebih banyak makanan: Ttoppoki, nasi goreng, corn dog (sosis ayam), ubi goreng, mini kimbab. Bahkan karena masih sisa banyak, yang akhirnya saya bungkus.
Safiya mendirikan Manis Kitchen pada Desember 2018. Ia yang sangat suka jajanan Korea kesulitan menemukan warung jajanan yang halal. Sehingga ia mesti membuat sendiri bila ingin. "Makanya saya membuka bisnis ini," kata perempuan yang menjadi Muslim lima tahun lalu. Dalam sehari, sekitar 200 pengunjung jajan di Manis Kitchen. "Mereka kebanyakan orang asing, dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan lain-lain."