Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan kerap mengabadikan perjalanan dengan lensa sebagai kenangan. Dengan melihat kembali foto saat perjalanan, tempat-tempat yang dikunjungi dan pengalaman seru lainnya dapat membawa kenangan dan tentu saja kebahagiaan tersendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun tidak semua destinasi memberikan izin untuk mengambil foto. Beberapa destinasi memiliki peraturan yang melarang pengunjung mengambil foto karena alasan keamanan, privasi atau budaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adam Collins, pengusaha digital nomaden dari London, memaparkan beberapa destinasi di seluruh dunia yang tidak membolehkan pengunjungnya mengambil foto. Jadi dengan mengetahui destinasi-destinasi berikut ini tentu dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan berikutnya.
Berikut ini beberapa destinasi wisata yang memiliki aturan khusus tentang pengambilan foto seperti dikutip dari laman Express UK.
1. Menara Eiffel
Menara Eiffel salah satu destinasi populer di dunia. Meskipun memotret Menara Eiffel pada siang hari dibolehkan, namun mengambil foto menara yang diterangi cahaya pada malam hari secara teknis ilegal.
Pertunjukan cahaya dianggap sebagai karya seni yang dilindungi hak cipta, dan penggunaan foto malam hari secara komersial tanpa izin dapat mengakibatkan masalah hukum. Sebaiknya mengetahui aturan pengambilan foto untuk penggunaan pribadi.
2. Kapel Sistina
Wisatawan dilarang mengambil foto di dalam Kapel Sistina. Aturan ini diterapkan untuk melestarikan karya seni yang halus dan menjaga keutuhan ruangan. Cahaya flash kamera dapat merusak lukisan dinding, dan Vatikan menerapkan larangan ini dengan ketat. Pengunjung harus menghormati aturan ini dan menikmati karya seni tanpa kamera.
3. Alamo
Alamo di San Antonio, Texas, Amerika Serikat adalah situs bersejarah yang sangat penting. Jadi untuk menghormati mereka yang meninggal di sana, pengunjung tidak boleh mengambil foto di dalam gedung. Pengunjung didorong untuk merasakan sejarah dan kekhidmatan situs tanpa gangguan kamera.
4. Taj Mahal
Wisatawan harus memperhatikan aturan mengambil foto di Taj Mahal agar tidak mendapat sanksi. Meski dapat mengambil foto di taman dan area luar Taj Mahal, berfoto di dalam mausoleum utama dilarang. Aturan ini membantu melestarikan karya marmer halus di interior dan menjaga suasana penuh hormat.
5. Crown Jewels
Crown Jewel yang berada di Tower of London merupakan destinasi paling terkenal di dunia. Namun wisatawan dilarang mengambil foto perhiasan. Aturan ini diberlakukan untuk menjamin keamanan dan pelestarian artefak yang tak ternilai harganya tersebut. Pengunjung dapat mengagumi permata tersebut tetapi harus meninggalkan kameranya di luar.
6. Kapel Alam Sistine
Kapel Alam Sisite di Hawaii, Amerika Serikat, merupakan destinasi bawah laut yang menakjubkan di Kawah Molokini. Kawasan ini memiliki area terbatas untuk berfoto karena untuk melindungi ekosistem laut yang rapuh. Sebab itu, wisatawan harus menghormati pedoman ini untuk membantu melestarikan keindahan alam dan keanekaragaman hayati,
7. Katakombe Paris
Wisatawan dapat mengambil foto di beberapa bagian Katakombe Paris. Namun ada beberapa area yang dilarang untuk berfoto. Aturan-aturan ini diberlakukan untuk menghormati jenazah jutaan warga Paris yang dimakamkan di sana dan untuk mencegah kepadatan berlebih. Penting untuk mengikuti peraturan ini untuk menjaga martabat dan ketertiban situs.
8. Red Light District
Wisatawan yang mengunjungi Red Light District di Amsterdam, Belanda dilarang keras memotret jendela yang menampilkan pekerja seks. Aturan ini diberlakukan untuk melindungi privasi dan keselamatan pekerja. Selain itu untuk mematuhi hukum dan adat istiadat setempat.
9. Uluru
Uluru atau Batu Ayers adalah situs suci bagi masyarakat adat Anangu. Wisatawan yang mengunjunginya harus menghormati pentingnya Uluru. Termasuk dilarang mengambil foto yang menggambarkan situs keramat.
10. Westminster Abbey
Saat berada di dalam Westminster Abbey wisatawan tidak boleh mengambil foto. Aturan ini diberlakukan untuk menjaga suasana ibadah dan menghormati makna sejarah biara. Sebab itu, pengunjung diharapkan dapat tetap menikmati keindahan dan sejarah biara dengan tetap khidmat.