Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi pop internasional Katy Perry berhasil mencatatkan sejarah dengan terbang ke luar angkasa bersama lima perempuan lainnya pada Senin, 14 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan Independent, misi ini merupakan penerbangan pertama Blue Origin yang seluruh awaknya perempuan setelah lebih dari enam dekade. Mereka lepas landas menggunakan roket New Shepard milik Blue Origin, perusahaan antariksa swasta milik Jeff Bezos, dari Texas Barat, Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini adalah puncak tertinggi dan penyerahan diri kepada hal yang tidak diketahui,” tutur Perry kepada Independent.
Perjalanan dan Misi Bersejarah
Dirangkum dari Variety, roket New Shepard yang digunakan milik Blue Origin meluncur keluar angkasa setelah lepas landas dari fasilitas peluncuran di Texas Barat, Amerika Serikat, pukul 09.30 pagi ET waktu setempat. Penerbangan tersebut hanya memakan waktu delapan menit dan menempuh jarak lebih dari 62 mil ke atmosfer yang melewati garis Karman. Garis tersebut menurut Blue Origin adalah “batas ruang angkasa yang diakui secara internasional.”
Roket tanpa awak itu membawa Katy Perry bersama lima wanita lainnya, termasuk jurnalis dan filantropis Gayle King, tunangan dari Jeff Bezos, Lauren Sanchez, insinyur dan veteran NASA Aisha Bowe, aktivis dan ilmuwan Amanda Nguyen, dan produser film Kerianne Flynn. Peluncuran ini dirancang untuk menarik perhatian wanita di bidang aeronautika.
“Saya harus bernyanyi di luar angkasa,” demikian tulis Perry melalui laman Instagram pribadi miliknya pada Minggu, 13 April 2025 yang dikutip dari Variety.
Katy Perry Bernyanyi Selama Penerbangan
Uniknya, pelantun lagu Dark Horse itu bernyanyi selama penerbangan. Walaupun tidak jelas apa yang dinyanyikannya selama siaran, Gayle King mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa lagu yang dinyanyikan Perry adalah What a Wonderful World, lagu klasik Louis Armstrong.
“Saya pernah membawakan lagu itu sebelumnya. Jelas diri saya yang lebih tinggi yang mengendalikan kapal. Saya tidak menyangka suatu hari saya akan memutuskan untuk menyanyikan sedikit lagu itu di luar angkasa,” katanya.
Sementara itu, King menyampaikan kepada CBS News dalam Variety, tentang perasaannya sebelum peluncuran dimulai. “Saya tidak merahasiakan fakta bahwa saya sangat gugup tetapi juga sangat gembira,” ujarnya.
Momen Emosional dan Simbolisme
Dikutip dari USA Today, roket tanpa awak terpisah dari kapsul kru sekitar tiga menit setelah peluncuran. Saat itu, gravitasi di roket hilang sehingga para kru wanita di dalam kapsul menjadi melayang tanpa bobot. Mereka terus naik menuju titik tertinggi penerbangan atau apogee.
Setelah melewati Garis Karman, para kru diperbolehkan melepas sabuk pengaman untuk merasakan gravitasi mikro dan menikmati pemandangan Bumi melalui jendela besar kapsul. Sementara itu, pendorong roket kembali ke tanah dengan mengaktifkan mesinnya dan menggunakan sirip untuk mengendalikan pendaratan sekitar tujuh menit setelah lepas landas, dua mil dari landasan.
Kapsul kemudian melakukan "terjun bebas stabil" kembali ke Bumi. Setelah sekitar sembilan menit, tiga parasut besar terbuka dan kapsul mendarat dengan lembut di padang pasir, menimbulkan debu.
Gayle King, Katy Perry, dan rombongan mendarat dengan selamat. Setelah turun, Perry mencium tanah sambil mengangkat bunga aster yang dibawanya. Suara sorak sorai terdengar dari Nguyen dan Bowe, sementara King menunjuk ke langit dan berlutut mencium tanah.
“Biarkan aku mengagumi tanah sebentar saja,” ujarnya. Flynn berseru dan mengangkat tangannya sebelum memeluk Jeff Bezos.
Pilihan Editor: Katy Perry Selamat ke Bumi Setelah Perjalanan Luar Angkasa