Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dubai terpilih sebagai tujuan wisata terbaik di dunia. Kota ini menjadi tujuan wisata banyak orang di saat musim dingin karena suhu udaranya yang hangat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kota di Uni Emirat Arab (UEA) ini sangat terbuka pada orang asing dan memiliki toleransi yang dijunjung tinggi. Meski demikian, wisatawan sebaiknya tahu etika di sana untuk memastikan menikmati liburan tanpa merendahkan penduduknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dubai tidak memiliki banyak aturan mutlak, namun, sebaiknya pelancong tahu hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan di sana.
1. Menunjukkan kemesraan di depan umum
Berfoto dengan latar cakrawala kota sambil mencium pasangan mungkin bisa jadi kenangan indah, tapi sebaiknya hindari melakukannya di UEA. Pelukan atau kecupan di bandara tidak masalah, tapi menunjukkan kemesraan di depan umum secara terang-terangan tidak disukai warga lokal, menurut Travel and Leisure Asia, Selasa, 19 November 2024.
2. Mengumpat di depan umum
Sebaiknya hindari menggunakan kata-kata makian di depan umum, termasuk gerakan. Perlu diketahui bahwa Dubai adalah kota yang tenang, perkelahian dan gejolak di depan umum jarang terjadi.
3. Minum alkohol di tempat umum
Pelancong sering membeli alkohol di toko bebas bea karena sangat mudah, tetapi tahan keinginan untuk membuka kaleng bir dan meneguknya sambil duduk di salah satu pantai atau tempat umum lain di Dubai. Minum alkohol dilarang keras di tempat umum, kecuali jika dilakukan di area yang telah memiliki izin.
4. Tidak memiliki toleransi
UEA merupakan rumah bagi orang-orang dari lebih dari 200 negara, jadi lupakan perbedaan sebelum datang ke UEA. Toleransi terhadap agama, adat istiadat, pakaian, dan bahasa yang berbeda sangat dijunjung tinggi di sini. Ideologi politik dan agama pribadi tidak boleh didiskusikan di depan umum.
5. Tidak menghormati orang yang berpuasa
Selama bulan suci Ramadan, umat Islam berpuasa dari fajar hingga senja. Namun, restoran di Dubai tetap buka dan menyediakan makanan dan minuman secara bebas. Jika ragu mau makan, sebaiknya tanyakan dengan sopan apakah boleh makan atau minum di tempat umum.
6. Tidak menghormati penguasa Dubai
Di UEA, penguasa harus dihormati dengan cara apa pun, dilarang mencaci baik melalui kata-kata maupun tindakan. Jika melakukannya, pelancong bisa mendapat masalah serius dan bahkan dapat menyebabkan pengusiran dari negara tersebut.
7. Tidak berpakaian dengan sopan
Dubai dikenal dengan kehidupan mewah dan glamornya. Di sini, pelancong akan melihat orang-orang mengenakan apa pun yang mereka inginkan, tetapi beberapa aturan tidak tertulis perlu dipatuhi. Warga Emirat sebagian besar mengenakan pakaian tradisional yang menutupi seluruh tubuh mereka. Pelancong tidak harus menutupi seluruh tubuh, tapi berpakaianlah sesuai dengan tempat berada, misalnya pakaian pantai di pantai boleh-boleh saja, tetapi tidak di tempat lain. Menutupi bahu, lutut, dan perut adalah hal yang wajar saat memasuki kantor pemerintah. Membawa syal mungkin akan membantu jika harus menutupinya, misalnya ketika akan mengunjungi masjid.
8. Hanya beberapa masjid yang boleh dimasuki wanita nonmuslim
Sebagian besar masjid memiliki tempat salat terpisah untuk wanita. Bagi pelancong yang ingin memasuki masjid, sebaiknya tanyakan apakah wanita nonmuslim diperbolehkan masuk.
9. Menjabat tangan
Ada aturan perilaku yang ketat terkait interaksi pria dan wanita. Saat berinteraksi dengan penduduk setempat, sebaiknya berjabat tangan hanya jika mereka mengulurkan tangan. Agar lebih aman, sebaiknya hanya menyapa dengan kata-kata dan gerakan yang tidak melibatkan kontak fisik.
10. Konsumsi narkoba bisa jadi masalah serius
Narkoba dalam bentuk apa pun dilarang di UEA, termasuk Dubai. UEA memimiliki undang-undang Combating Narcotics and Psychotropic Substances yang mengkriminalkan produksi, impor, ekspor, pengangkutan, pembelian, penjualan, kepemilikan, dan penyimpanan zat narkotika dan psikotropika kecuali dilakukan sebagai bagian dari kegiatan medis atau ilmiah yang diawasi dan diatur sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Ketidakpatuhan dapat mengakibatkan konsekuensi serius. Pelancong harus membawa resep obat-obatan dan memeriksa apakah obat-obatan itu termasuk yang diawasi.
TRAVEL + LEISURE | KHALEEJ TIMES