Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lahad Datu mulai dikenal sebagai destinasi wisata alam sejak tahun 2013. Sebelumnya kota kecil.di pantai timur, Sabah, Malaysia, ini sebagai persinggahan sebelum mengunjungi Suaka Maragsatwa Tabin dan Danum Valley.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lahad Datu dikelilingi pemandangan alam yang tak terbatas. Bagi pecinta alam bisa menikmati beragam aktivitas seperti trekking, bersepeda, menyelam dan snorkeling hingga mengamati satwa liar.
Waktu terbaik mengunjungi Lahad Datu
Cuaca Lahad Datu cenderung konsisten sepanjang tahun. Iklimnya panas lembap berkisar antara 22 hingga 31 derajat Celcius. Jarang djbawah 21 derajat Celcius atau melebihi 32 derajat Celcius. Sementara untuk merencanakan perjalanan ke Lahad Datu bergantung pada apa yang ingin diakukan di sana. Jika ingin menjelajahi wisata alam di sana, waktu yang ideal untuk berkunjung adalah dari akhir Januari hingga pertengahan April.
Destinasi wisata alam
Dilansir dari Travel and Leisure Asia, berikut ini beberapa destinasi wisata alam di Lahad Datu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Kawasan konservasi Danum Valley
Danum Valley terletak 71 kilometer dari Lahad Datu. Hutan hujan berusia 130 juta tahun ini salah satu yang tertua di dunia. Terkenal dengan keanekaragaman hayatinya yang tinggi, kawasan ini merupakan rumah bagi spesies langka seperti Orangutan Kalimantan, Gajah Kerdil, dan Macan Dahan. Di kawasan ini wisatawan bisa trekking menjalajahi hutan, mengamati burung hingga tur berjalan di kanopi di lingkungan tropis.
Untuk mencapai kawasan konservasi ini bisa melalui perjalanan darat sekitar 2,5 jam. Namun medannya cukup berat dan berkerikil, disarankan menggunakan kendaraan 4x4. Sebelum masuk ke kawasan konservasi diperlukan izin khusus.
2. Suaka Margasatwa Tabin
Suaka Margasatwa Tabin mencakup sekitar 122.500 hektar di timur laut Lahad Datu. Ini merupakan salah satu kawasan lindung terbesar di Sabah. Dengan tutupan hutan dipterokarpa dataran rendah, kawasan ini dinyatakan sebagai kawasan lindung pada tahun 1984. Rumah bagi Gajah Kerdil Kalimantan, Badak Sumatera, Banteng, dan lebih dari 300 spesies burung, cagar alam ini mencakup sembilan spesies primata, macan dahan, dan burung enggang. Wisatawan dapat melakukan trekking di hutan, mengamati satwa liar, dan mengunjungi gunung lumpur, yang menarik perhatian satwa liar.
3. Blue Ring Hole
Blue Ring Hole di Terumbu Karang Tingkayu, juga dikenal sebagai Takat Tenggiri, adalah situs lubang pembuangan laut yang langka, satu dari hanya sepuluh lokasi serupa di dunia. Lubang yang terletak di kawasan Teluk Darvel Sabah ini memiliki kedalaman sekitar 15 meter dan memiliki dua lubang pembuangan laut yang berbeda. Sebelum berwisata ke sini bisa mencoba scuba diving dan snorkeling.
Blue Ring Hole berjarak kurang lebih 20 kilometer dari kota Lahad Datu dan dapat ditempuh dengan speedboat dalam waktu sekitar 30 menit. Biaya snorkeling gartis, kalau memiliki peralatan sendiri dan sudah terlatih. Kalau tidak dapat memesan paket dengan agen perjalanan.
4. Pusat Alam Cagar Alam Hutan Madai Baturong
Cagar hutan Kelas 1 seluas 3.436,5 hektar Ini terletak 50 kilometer dari Lahad Datu, Sabah. Di kawasan ini terdapat Gua Madai, sebuah situs arkeologi dan habitat burung walet, yang sarangnya dipanen tiga kali setahun oleh komunitas Ida’an di bawah pengawasan Departemen Margasatwa Sabah. Proses permanenan dilakukan tiga kali setahun, pada bulan April, Agustus, dan Desember, oleh masyarakat Ida’an.
5. Pantai Payang
Pantai Payang, terletak di Tanjong Sepat, Malaysia. Hamparan pasir keemasan yang tenang sepanjang 1,5 kilometer di Laut Cina Selatan. Pantai ini ideal untuk berenang dan berjemur. Kalau ingin belajar budaya lokal sambil menikmati hidangan laut segar dan menyesap Teh Tarik Malaysia bisa mengunjungi Desa Nelayan Tanjong Sepat di dekatnya. Untuk mencapai Lahad Datu bisa dengan berkendara sekitar 45 menit dari Lahad Datu, lalu ambil jalan sempit beraspal dan berkerikil sepanjang 4-5 kilometer melewati perkebunan kelapa sawit.
Akses menuju Lahad Datu
Kalau ingin ke Lahad Datu bisa menggunakan maskapai penerbangan MASwings, melalui Bandara Lahad Datu, yang berjarak 1 kilometer dari pusat kota. Maskapau tersebut menghubungkan Lahad Datu ke berbagai tujuan seperti Kota Kinabalu dan Sandakan.
Bandara terdekat lainya adalah Tawau (TWU), 82,3 kilometer dari Lahad Datu, atau Bandara Sandakan (SDK), berjarak 101,6 kilometer. Pilihan lainnya Bandara Kota Kinabalu (BKI), yang berjarak 408 kilomter, lalu berkendara selama sekitar delapan jam. Sedangkan untuk jalur darat bisa menggunakan bus ekspres dari Kota Kinabalu (Terminal Inanam) ke Lahad Datu. Perjalanan memakan waktu kurang lebih delapan jam 37 menit.