Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tana Toraja terkenal sebagai salah satu destinasi wisata yang populer di Provinsi Sulawesi Selatan. Toraja menyimpan banyak suguhan wisata yang menarik. Mulai dari suguhan destinasi wisata, acara adat, sampai ragam kuliner khasnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Simak 5 destinasi wisata di Tana Toraja ini sebagai referensi wisata Anda:
- Gua Lemo
Gua Lemo berupa tebing gunung yang digunakan warga sekitar untuk memakamkan keluarga atau saudaranya yang sudah meninggal. Jenazah dimasukkan ke dalam peti jenazah. Setelah membuat lubang di tebing gunung, peti tersebut disimpan di dalam lubang ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terkhusus bagi keluarga bangsawan, akan dibuatkan patung semacam replika yang mencerminkan jenazah. Patung ini disebut sebagai tau-tau. Setiap keluarga punya tempat tersendiri di dalam bukit. Begitu pula dengan penataan patung kayu. Patung-patung tersebut dijejerkan dengan leluhurnya yang lebih dulu meninggal dunia, jika jenazah-jenazah sedarah atau memiliki ikatan keluarga.
Gua Lemo memiliki pesonanya sendiri, meskipun merupakan sebuah pemakaman. Gaya khas pemakaman Toraja yang unik menjadi daya tarik utama bagi wisatawan untuk melihat langsung liang makam di dalam batu Gua Lemo. Perbukitan kapur yang bercorak nuansa putih memberi warna untuk menghindari kesan seram dari pemakaman. Pemandangan stalaktit dan stalakmit gua turut menambah indahnya pemandangan.
- Gumuk Pasir Sumalu
Tidak hanya di Yogyakarta atau lebih jauh ke Panited Hills, Tana Toraja juga menyuguhkan pemandangan yang serupa. Di Tana Toraja terdapat destinasi wisata berupa hamparan perbukitan pasir yang begitu apik. Gundukan pasir dengan bentuk melandainya akan memanjakan mata wisatawan seketika menatapnya.
Gumuk Pasir Sumalu, namanya dulu, Gumuk Pasir Sumalu sering disebut dengan nama Bukit Pa’buyan. Area pasir di sini mudah terbawa angin, sehingga dapat menciptakan pemandangan yang indah ketika dihembus angin.
Untuk mengambil foto dengan hasil yang elok, Anda bisa berjalan di celah gundukan atau di puncaknya. Tumbuhan rindang di sekelilingnya menambah indahnya pemandangan yang memanjakan mata. Untuk sampai ke Gumuk Pasir Sumalu, Anda dapat menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Rantepao.
- Patung Yesus Buntu Burake
Destinasi wisata di Tana Toraja yang satu ini merupakan objek wisata rohani berbau agama Kristiani, seperti patung di Rio de Janeiro. Namun, siapapun bisa saja mengunjunginya. Indahnya pemandangan alam di Kawasan Patung Yesus Buntu Burake dapat disaksikan dengan lebih mudah dan aman dari jembatan kaca yang ada di sekelilingnya.
Jembatan kaca ini merupakan jembatan kaca terpanjang di Indonesia dengan panjang sekitar 90 meter. Jika berdiri di atas jembatan kaca ini, Anda dapat merasakan seperti sedang melayang di atas ketinggian.
Untuk sampai di Bukit Buntu Burake, Anda dapat menempuh perjalanan melalui jalan Poros Baru Makassar sekitar tujuh jam. Letak patung ini berada di Kota Makale, tepat di atas Bukit Buntu Burake. Patung Buntu Burake sendiri menghadap ke Kota Makale.
Baca: Kini Ada bandara Toraja Alternatif Transportasi Ke Negeri Di Atas Awan
- Bori Kalimbuang atau Bori Parinding
Kawasan Bori Kalimbuang mirip seperti Stonehenge. Bori Kalimbuang merupakan menhir yang dibuat saat persemayaman jenazah. Ukuran dan teknik pembuatan simbuang atau batu ini mencerminkan status sosial pemiliknya. semakin tinggi batu yang dibuat, semakin besar banyak kerbau yang dipakai saat upacara adat kematian dan semakin tinggi derajat kebangsawanan orang tersebut.
Bentuknya berupa susunan kompleks batu zaman megalitikum yang tegak menjulang di atas padang rumput. Total keseluruhan ada 102 batu di kawasan Bori Kalimbuang. Oleh masyarakat setempat, kawasan ini disebut juga sebagai “simbuang batu”. Untuk mencapai tempat ini, jalan yang akan Anda tempuh tidak mudah. Namun, rasa lelah akan terbayar lunas setelah menyaksikan indah dan megahnya susunan batu ini.
- Bukit Teletubies di Bonggakaradeng
Bonggakaradeng adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Kawasan ini menyuguhkan hamparan keelokan alam padang rumput hijau yang luas. Pemandangan barisan gunung bak permadani yang dibelah aliran sungai menjadi daya Tarik utama dari kawasan ini. Karena bentuknya, kawasan ini disebut juga sebagai Bukit Teletubies. Bukit ini menjadi titik paling pas untuk menyaksikan hamparan pegunungan dan menikmati atmosfer pedesaan.
Mulanya, kawasan di Tana Toraja ini digunakan warga sekitar untuk menggembalakan sapi dan kuda mereka. Hingga kini, warga sekitar masih menggembalakan ternak mereka di sini. Jika berkunjung ke Bukit Teletubies, Tana Toraja ini, Anda masih akan menemui penggembala sapi, kambing, dan kuda yang sedang memberi makan hewan ternaknya.
ANNISA FEBIOLA