Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kampung Tugu adalah permukiman yang dihuni oleh orang-orang keturunan Portugis. Mereka telah mendiami wilayah itu sejak hampir empat abad lalu. Kini, secara administratif, Kampung Tugu berada dalam wilayah Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kampung Tugu memiliki ciri khas dibanding kampung-kampung lain di Jakarta. Warganya memiliki dua pesta adat untuk merayakan tahun baru, rabo-rabo dan mandi-mandi. Meskipun dua pesta adat itu sama-sama terkait dalam perayaan tahun baru. Namun rangkaian kegiatan masing-masing pesta adat itu berbeda-beda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut lima fakta tentang pesta adat perayaan tahun baru warga Kampung Tugu.
Warga Komunitas Kampung Tugu berkeliling kampung sambil bermain keroncong dalam tradisi Rabo-rabo di Jakarta, 1 Januari 2016. Warga mengunjungi satu persatu rumah warga sambil menyanyi dan menari diiringi musik tradisional Keroncong Tugu. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Rabo-rabo
Perayaan rabo-rabo diadakan persis pada awal tahun. Pada 1 Januari warga Kampung Tugu saling menyambung berkumpul dalam rombongan mengunjungi setiap rumah untuk mengucapkan selamat tahun baru. Rabo rabo tak cuma sekadar datang berkunjung. Tapi juga sambil bermain musik keroncong. Mula kunjungan adalah kelompok warga berkunjung ke rumah yang lain. Kunjungan itu akan terus memanjang. Para anggota keluarga yang dikunjungi, kemudian ikut mengunjungi rumah yang lain.
Pesta adat mandi-mandi di Kampung Tugu, Jakarta Utara, Minggu, 5 Januari 2020. Dalam perayaan ini orang-orang saling memoleskan bedak cair sebagai simbol permohonan maaf atas kesalahan pada tahun sebelumnya. TEMPO/Bram Setiawan
Mandi-mandi
Kurun sepekan tahun baru, warga Kampung Tugu, merayakan pesta adat mandi-mandi. Perayaan lanjutan dalam kurun pekan pertama tahun baru setelah rabo-rabo. Mandi-mandi boleh dibilang sebagai puncak acara perayaan tahun baru di Kampung Tugu. Pesta adat mandi-mandi bermakna saling bermaaf-maafan dalam menjalani tahun yang baru. Kegiatan acara itu, warga saling memoles bedak cair sambil merasakan keceriaan bersama.
Warga kampung Tugu menari dan bernyanyi bersama dalam iringan musik keroncong dalam acara Mandi-Mandi di Kampung Tugu, Jakarta Utara, 10 Januari 2016.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Bahasa Kreol
Penamaan pesta adat dalam perayaan tahun baru di Kampung Tugu, rabo-rabo dan mandi-mandi bersumber dari bahasa Portugis. Rabo artinya adalah ekor. Penyebutan ini karena kegiatan rombongan terus menyambung atau mengekor. Istilah mandi-mandi sudah bercampur dengan berbagai unsur, "Kata dalam bahasa Portugis itu mandar. Penyebutan mandi itu bahasa kreol, menjadi seperti bahasa lokal (unsur setempat)," kata Sekretaris Ikatan Keluarga Besar Tugu Arthur James Michiels kepada Tempo, Minggu, 5 Januari 2020.
Warga memegang gelas berisikan bedak guna mencoreng wajah rekannya saat ikuti acara Mandi-Mandi di Kampung Tugu, Jakarta Utara, 10 Januari 2016. Warga Tugu mempunyai tradisi membersihkan diri dan menghapus kesalahan diantara warga sekitar dengan meminta Maaf dan saling mencoreng muka menggunakan bedak. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Mandi-mandi sebagai puncak perayaan
Menurut Arthur James Michiels, pesta adat mandi-mandi adalah acara untuk mempertemukan warga bersama-sama. Karena, ucap dia, bila terus mengunjungi setiap rumah, waktunya sangat lama. "Dulu rumah warga tidak kebagian didatangi. Semua warga Kampung Tugu berkumpul (bertemu) saat mandi-mandi," ucapnya.
Kini pesta adat warga Kampung Tugu itu semakin dikenal. Maka, ada pula berbagai pengunjung dari kawasan lain yang datang untuk merasakan kemeriahan pesta adat mandi mandi.
Kelompok musik Keroncong Tugu mengalunkan musik keroncong dalam Festival Kampoeng Toegoe 2010 di Kampung Tugu, Jakarta Utara, Sabtu (16/10). Selain musik keroncong, pengunjung juga disuguhi kesenian berlatar budaya Portugis lainnya, seperti Brasil dan Timor Leste. TEMPO/Nita Dian
Musik keroncong
Musik keroncong boleh dibilang sebagai denyut kesenian warga Kampung Tugu. Leluhur orang Kampung Tugu mula-mula membawa musik keroncong ketika bertempat tinggal di Batavia sejak abad 17. Arthur menjelaskan, sejak dahulu musik keroncong untuk mengiringi ibadah gereja. Keroncong Tugu semakin berkembang sebagai musik utama untuk memeriahkan kegiatan acara warga Kampung Tugu.