Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Ternate -Maluku Utara merupakan provinsi bagian Timur Indonesia yang resmi terbentuk pada 4 Oktober 1999, yang punya destinasi wisata beragam.
Sebelumnya Maluku Utara menjadi kabupaten dari provinsi Maluku bersama dengan Halmahera Tengah.Berdasarkan UU RI Nomor 46 Tahun 1999 dan UU RI Nomor Tahun 2003 M.
Pekan-pekan ini liburan panjang sekolah sudah dberlakukan. Tertarik melawat ke Maluku Utara yang kaya dengan panorama pantai dan pegunungan?
Rekomendasi Destinasi Wisata
Berikut deretan destinasi wisata di Maluku Utara yang dikutip dari laman Dinas Pariwisata Maluku Utara wisatangguh.kemenparekraf.go.id
1. Museum Kedaton Sultan Bacan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bangunan peninggalan Kesultanan Ternate yang kemudian dialihfungsikan menjadi sebuah museum ini merupakan tempat wisata yang bisa anda kunjungi dengan keluarga tercinta. Letak museum ini berada di Bukit Limau, Jalan Sultan Khairun, Kelurahan Sao Sio, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara. Bangunan ini berbentuk segi delapan yang menyerupai seekor singa duduk dengan dua kaki depannya menghadap ke laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak sekali koleksi yang dimiliki Museum Kedaton Sultan Ternate ini seperti koleksi benda geologi, etnografi, arkeologi, sejarah numistik, filologi, teknologi, seni rupa, dan keramik. Berbagai peninggalan Kesultanan Ternate misanya mahkota, singgasana berwarna emas, alat-alat perang, peralatan upacara adat serta Al-Qur’an tulisan tangan.
Ada satu keunikan dari mahkota peninggalan Kesultanan Ternate yang memiliki rambut yang bisa tumbuh seperti halnya rambut manusia. Untuk memotongnya, biasanya diadakan upacara ritual Istampa pada hari raya Idul Adha dan mahkota tersebut diperkirakan sudah berumur 500 tahun sejak Sultan Ternate yang pertama.
2. Pantai Sulamadaha
Pantai ini adalah salah satu pantai yang terkenal dengan putihnya pasir dan kejernihan airnya. Pantai ini menawarkan pemandangan keindahan bawah laut yang bisa dinikmati dengan mata telanjang. Pantai yang terletak di sekitar 15 km dari Kota Ternate.
Tepatnya di Desa Sulamadaha, Kecamatan Pulau Ternate Maluki utara ini memiliki sebuah teluk yang airnya juga jernih dan berhadapan dengan Pulau Hiri yang Indah. Pantai Sulamadaha cocok sekali untuk kamu yang hobi menyelam dan snorkeling.
3. Pantai Jikomalamo
Pantai Jikomalamo mungkin bisa menjadi destinasi yang tepat karena belum diketahui oleh banyak orang, pantai ini merupakan salah satu spot snorkeling di ternate yang terbaik. Disini anda dapat melihat indahnya alam bawah laut, tapi anda jangan sampai merusak terumbu karang yang menjadi tempat tinggal iklan-iklan di ternate.
Pantai Jikomalamo merupakan pantai yang sangat indah berpasir putih bersih dengan bentangan pasir putih kurang lebih sekitar 100 meter. Terletak di sebuah teluk tersembunyi yang berhadapan langsung dengan Pulau Hiri di seberangnya, membuat Pantai Jikomalamo ini terlihat sangat indah. Menurut cerita penduduk setempat nama Jikomalamo ini diambil dari nama kampung yang ada di Pulau Hiri.
4. Gunung Gamalama
Dengan sekian banyak mitos yang dimilikinya, tidak membuat Gunung Gamalama sepi pengunjung. Gunung Gamalama dapat ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih selama 30 menit dari pusat kota Ternate. Banyak keindahan alam yang bisa didapat saat kita berkunjung kesana.
Berikutnya: Dari puncak gunung kita bisa melihat hamparan perkebunuhan cengkeh...
Dari puncak gunung, kamu bisa melihat hamparan perkebunan cengkeh dan pala di sepanjang lereng, hutan yang hijau dan luas serta keindahan pulau Ternate, pulau Halmahera, pulau Tidore dan hamparan biru laut.
5. Benteng Tolukko
Selain keindahan pantainya, Maluku Utara pun memiliki objek wisata sejarah, contohnya Benteng Tolukko yang terletak di Kelurahan Sangadji, Ternate Utara yang dibangun sekitar tahun 1540 oleh seorang panglima Portugis kemudian mengalami beberapa kali perbaikan hingga kini.
Benteng Tolukko tegak diatas pondasi batuan beku dengan membentuk ruang bawah tanah, lorong dan halaman serta bangunan utama berbentuk persegi. Benteng ini akan membawa kita pada kenangan zaman penjajahan. Ini cocok sekali untuk kamu.
Kesan Sandiaga Uno
Dikutip dari Antara, Menparekraf Sandiaga Uno beberapa waktu lalu sempat terpukau dengan keelokan alam dan budaya di Desa Wisata Lapasi, Kabupaen Halmahera Barat, Maluku Utara. Dia yakin tempat ini potensial sebagai daya tarik wisatawan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini mengaku terkesan dengan keindahan alam dan budaya yang disajikan masyarakat Jailolo. Dengan potensi tersebut diharapkan masyarakat mampu menjaga dan melestarikan anugerah yang diberikan oleh Tuhan YME.
“Saya tadi sangat berkesan dengan Festival Pantai Lapasi karena tadi saya lihat ada berbagai macam kuliner, ekonomi kreatif, kerajinan, dan keindahan alam dan juga ada festival sunset, dancing in the sunset, belum lengkap kita beromantisme kalau belum berdansa sambil menikmati sunset di Pantai Lapasi,” kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangannya, Sabtu 18 Juni 2022.
Desa Wisata Lapasi atau biasa disebut Lako Akelamo punya Pantai Lapasi. Lapasi merupakan akronim dari “Lako Pasir Indah” karena memang terkenal akan lanskap senjanya yang indah.
Selain menawarkan beberapa paket wisata olahraga air, Pantai Lapasi juga sering dijadikan tempat berlangsungnya kegiatan Festival Teluk Jailolo.
"Pengembangan Desa Wisata Lapasi, merupakan Kolaborasi Pengembangan Desa Sejahtera ASTRA sebagai upaya kebangkitan ekonomi pascapandemi dan juga hari ini saya terkesan dengan begitu banyaknya daya tarik wisata di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat untuk membuka lapangan kerja dan peluang usaha,” katanya.
Selain itu, Menparekraf juga melihat Infrastruktur yang ada di Halmahera Barat sudah cukup baik. Namun untuk mendukung infrastruktur berkualitas perlu kerja sama lebih baik lagi di area yang harus difokuskan.
“Menurut saya akomodasi seperti homestay jadi sebuah fasilitas yang sangat dibutuhkan, karena akan menambah penghasilan bagi mereka. Jika membangun hotel hanya investor-investor yang mendapat keuntungan. Namun jika kita bersama-sama membangun homestay tentu akan menambah penghasilan bagi masyarakat. Kuncinya kita harus kolaborasi,” ujarnya.
Saat visitasi Desa Wisata Lapasi, Menparekraf Sandiaga, disambut oleh tarian Cakalele, yaitu tarian perang khas Maluku yang biasa dimainkan untuk menyambut tamu besar ataupun perayaan adat. Setelahnya Menparekraf mencoba permainan tradisional Boi Tempurung. Yaitu permainan tradisional melempar bola ke tumpukan tempurung kelapa, lalu melempar bola ke badan tim lawan.
Sehabis mencoba Boi Tempurung, Menparekraf bertemu pengrajin atap rumbia hingga berkeliling dan mengikuti acara Teater Kuliner 7 Suku di destinasi wisata yang perlu sentuhan khusus tersebut.
IDRIS BOUFAKAR
Baca juga : Pemerintah Kota Batam Imbau Hotel, Restoran, dan Kafe Memutar Lagu Melayu