Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik nama asli Lucy Alexis Liu yang lahir pada 2 Desember 1968 di Jackson Heights, Queens, New York adalah seorang aktris Amerika. Orang tua Lucy Liu awalnya berasal dari Beijing dan Shanghai, lalu berimigrasi ke Taiwan ketika dewasa sebelum akhirnya keduanya bertemu di New York.
Mengutip collider.com, debut Lucy Liu dalam dunia perfilman Hollywood adalah melalui serial televisi Ally McBeal (1998-2002). Dari sini, nama Lucy Liu sudah mulai terkenal dan membintangi beragam film, di antaranya Lucky Number Slevin (2006), The Man with the Iron Fists (2012), dan Set It Up (2018). Selain membintangi film, ia juga menjadi pengisi suara untuk Master Viper dalam film sekuel Kung Fu Panda (2008-2016) dan Silvermist dalam serial Tinker Bell (2008-2014).
Liu juga merupakan wanita Asia-Amerika pertama yang menjadi pembawa acara Saturday Night Live. Berkat keahliannya dalam dunia hiburan, ia banyak meraih penghargaan, antara lain Critics' Choice Television Award, Actors Guild Awards, dan Seoul International Drama Award. Liu menjadi bukti bahwa kesuksesan dan kekuatan transformasional dapat dibawa oleh seorang wanita.
Liu memang menjadi bukti bahwa kesuksesan dan kekuatan transformasional dapat dibawa oleh seorang wanita. Dedikasi dan kesuksesannya Liu pun telah membuka pintu bagi wanita lain untuk mencapai kesetaraan dalam berkarier di dunia perfilman. Namun, untuk bisa mencapai ke titik tersebut bukanlah suatu perjalanan yang mudah bagi Liu.
Lucy Liu merupakan minoritas yang meniti karier di Hollywood sehingga acapkali diskriminasi menghampirinya. Dengan berpegang pada beberapa prinsip inti yang membuatnya tetap termotivasi selama bertahun-tahun, Liu berhasil memecahkan glass ceiling dan mengubah status quo untuk minoritas di Hollywood. Berikut prinsip yang digunakan Lucy Liu sebagai minoritas untuk berjuang dalam dunia perfilman Hollywood.
Baca: Rahasia Cantik Lucy Liu di Usia 52, Pakai Minyak Kelapa dan Tak Pernah Facial
Prinsip Lucy Liu Terobos Hollywood
1. Pantang menyerah
“Awalnya, sulit untuk mendapatkan representasi karena hanya ada sedikit orang di luar sana yang tertarik untuk meminta audisi seseorang yang berkebangsaan Asia,” kata Liu. Namun, rintangan tersebut tidak menghentikannya. Dengan kegigihan dan selalu memanfaatkan kesempatannya, Liu selalu mencoba membuktikan bahwa dirinya memang layak berada dalam dunia perfilman. Sifat pantang menyerah ini lahir dari orang tua Liu yang juga mengalami banyak ketidakadilan rasial lainnya untuk mencapai impiannya di Amerika Serikat.
2. Mematahkan stereotip
Liu menganggap perannya sebagai karakter utama dalam Charlie's Angels pada 2000 bersama Drew Barrymore dan Cameron Diaz sebagai titik balik kesuksesan kariernya. Saat menempatkan seseorang yang bukan Kaukasia dalam peran tersebut telah mematahkan stereotip penonton. Akibatnya, penonton lebih bersedia menerima bahwa meskipun memiliki keberagaman, tetapi itu hal yang wajar dan tidak mengubah alur cerita film tersebut. Liu yang menerima bintang di Hollywood Walk of Fame pada 2019, berhasil mengubah stereotip lama dan menyambut inklusivitas dalam dunia perfilman Hollywood, seperti dilansir forbes.com.
3. Menerima perspektif lain
Menurut Liu, seseorang harus melihat apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukannya dari setiap sudut. Sebab, pentingnya memahami pandangan orang lain dapat mendorong seseorang meningkatkan kehidupannya. Ini merupakan suatu langkah besar untuk mengubah diskriminasi.
4. Berpartisipasi dalam aktivisme masyarakat
Lucy Liu menyarankan bahwa langkah pertama untuk menghapuskan diskriminasi adalah mengakui perempuan perlu lebih banyak menjadi bagian dari perubahan sehingga harus turut berpartisipasi secara langsung. Salah satu bentuknya adalah bergabung dalam aktivis masyarakat di pemerintahan. Liu bersama sembilan wanita lainnya, termasuk Halle Berry, Katie Couric, Elizabeth Banks, dan Rita Moreno berjuang untuk persamaan hak dan pemberdayaan perempuan di segala bidang, termasuk perfilman.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca juga: Diet Ala Lucy Liu yang Membuatnya Bugar di usia 52 Tahun
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini