6 Objek Wisata di Kudus yang Seru untuk Liburan Akhir Pekan

TEMPO.CO, Jakarta – Kudus bukan cuma terkenal dengan sotonya. Sejumlah objek wisatanya pun menarik dikunjungi. Bahkan, tak banyak orang tahu. Apa saja? Berikut ini objek wisata yang dihimpun Tempo.

Museum Kretek Kudus terletak 3 kilometer ke arah selatan pusat kota. Lokasi tepatnya berada di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati. Museum ini dibangun sebagai simbol Kota Kudus yang populer sebagai kota kretek. Di dalam museum itu terdapat peralatan dan mesin-mesin tradisional pembuat rokok kretek serta rokok klobot. Ada juga sarana promosi rokok pada masa lampau.

 

Kudus terkenal dengan rumah adatnya yang disebut dengan Joglo Pencu. Joglo ini menggambarkan sifat masyarakat yang agamis dari nenek moyang mereka. Bentuk ukiran rumah adat kudus kombinasi, terdiri atas macam-macam gaya. Baik gaya Persia, Eropa, maupun Cina. Arsitekturnya terpengaruh budaya Hindu dan Islam.

 

 

 

Tugu Identitas itu di Kudus terletak di depan lokasi pertokoan paling ramai di kota itu. Posisinya pun menjadi sangat strategis. Tugu ini merupakan monumen untuk memperingati perjuangan rakyat merebut kemerdekaan. Bentuk Tugu Identitas Kudus mencitrakan ciri Menara Kudus yang selama ini telah dinyatakan sebagai lambang daerah.

 

Objek wisata ini terletak di Desa Wergu Wetan, Kecamatan Kota Kudus, tepatnya di kompleks gedung olahraga (GOR). Taman Krida Wisata merupakan taman rekreasi untuk anak-anak beserta keluarga. Taman in dilengkapi dengan patung binatang yang menarik dan edukatif bagi anak-anak. Di antaranya patung dinosaurus, kuda nil, gajah jerapah, singa, harimau, dan zebra.

 

Menara Kudus terletak sekitar 1,5 kilometer ke arah barat dari pusat Kota Kudus (alun-alun Simpang Tujuh), tepatnya di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kota Kudus. Menara Kudus merupakan bangunan monumental yang memiliki muatan arkeologi dan histori. Berdasarkan penelitian ilmiah, Menara Kudus merupakan bangunan kuno hasil akulturasi antara budaya Jawa, Hindu, dan Islam. Menara ini dibangun oleh Syeh Ja’far Shodiq pada 1685 M.

 

 

 

Objek wisata ini terletak di sebelah utara Makam Sunan Muria. Untuk ke sana, pengunjung harus jalan kaki sekitar 1,5 kilometer melewati jalan setapak dan perkebunan kopi. Kita dapat menikmati suara gemericik air yang jatuh di atas bebatuan diiringi kicau burung. Air terjun ini memiliki limpasan air setinggi 50 meter. Menjadikan liburan yang menyegarkan kala mampir ke sini.