Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara menjadikan pariwisata sebagai sumber pendapatan. Artinya, semakin banyak wisatawan dan belanjanya, semakin bagus untuk perekonomian negara itu. Namun, ketika pariwisata jadi berlebihan atau overtourism, onjek wisata bisa rusak dan akhirnya menimbulkan kerugian lebih besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itulah yang dialami enam atraksi wisata bersejarah yang populer di berbagai negara. Aktivitas wisata membuat tempat-tempat tersebut rusak, bahkan ada yang ditutup untuk wisatawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut beberapa tempat yang terkena dampak pariwisata berlebihan, seperti dilansir dari Times of India, Kamis, 17 Oktober 2024.
1. Angkor Wat, Kamboja
Destinasi wisata terkenal di Kamboja ini sedang berjuang menghadapi jumlah pengunjung yang berlebihan. Statistik menunjukkan bahwa jumlah kunjungan meningkat dari 7.650 pada 1993 menjadi sekitar 800.000 pada 2023. Kompleks candi ini dipenuhi wisatawan yang berswafoto, meskipun ada upaya untuk mengurangi jumlah tersebut dengan menaikkan biaya masuk secara signifikan. Wisatawan sering berjalan di sepanjang jalan setapak yang sempit dan menyentuh ukiran yang rumit, sehingga membahayakan struktur batu pasir yang rapuh di Angkor Wat.
2. Petra, Yordania
Petra merupakan kota kuno di Yordania yang hilang dari dunia selama lebih dari seribu tahun. Kini, tempat ini dikunjungi lebih sedikit wisatawan karena masalah keamanan di Timur Tengah. Namun, pariwisata masih menjadi ancaman bagi arsitektur batu pasirnya. Monumen UNESCO ini semakin rusak akibat pengunjung yang menunggangi keledai, bersandar di dinding bersejarah, dan sampah.
3. Machu Picchu, Peru
Salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia adalah Machu Picchu, yang terletak tinggi di Pegunungan Andes, Peru. Karena popularitasnya, wisatawan berbondong-bondong ke sana dan akhirnya menyebabkan kerusakan pada beberapa bagiannya. Pihak berwenang kini memberlakukan pembatasan pengunjung dan praktik pariwisata berkelanjutan.
4. Dubrovnik, Kroasia
Tempat ini makin populer setelah ditampilkan di serial Game of Thrones. Kota bertembok abad pertengahan Dubrovnik, yang juga disebut sebagai Mutiara Laut Adriatik, telah mengalami peningkatan jumlah pengunjung. Kerumunan wisatawan telah membebani infrastruktur kota itu.
5. Kepulauan Galapagos, Ekuador
Kepulauan Galapagos dulunya merupakan surga terpencil. Tapi kini pulau itu mengalami lonjakan pariwisata, dengan perkiraan 270.000 wisatawan pada 2023, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 1960-an yang hanya 1.000 wisatawan. Keseimbangan biologis situs Warisan Dunia UNESCO ini terancam. Itu sebabnya, pulau ini ditetapkan sebagai tempat yang terancam punah pada 2007.
6. Lascaux, Prancis
Gua prasejarah Lascaux, dengan lukisan gua yang menakjubkan berusia lebih dari 17.000 tahun, mengalami kerusakan akibat kelembapan dan napas manusia. Setelah ditemukan pada 1940 dan dibuka untuk umum pada 1948, iklim gua menurun karena ribuan pengunjung, yang mengakibatkan penyebaran alga yang merusak karya seni tersebut.
Tempat ini kini ditutup secara permanen untuk wisata. Namun, pada 2016, Lascaux 4, tiruan gua tersebut, dibuka sehingga wisatawan dapat melihat karya seni tersebut tanpa risiko kerusakan lebih lanjut pada lokasi aslinya.
Pilihan Editor: Tren Temple Run Dunia Nyata di Angkor Wat Kamboja Dikritik, Dinilai Bisa Merusak Kuil