Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

6 Tip untuk Turis Muslim yang Ingin Melancong ke Taiwan

Bila ingin mengirit biaya namun tetap bisa mendapatkan santapan halal, wisatawan direkomendasikan sejenak menjadi vegetarian di Taiwan.

6 Maret 2018 | 07.23 WIB

Pengunjung berpose untuk foto di desa pelangi, bekas desa tanggungan militer yang telah menjadi objek wisata di Taichung, Taiwan, 3 November 2017. REUTERS
Perbesar
Pengunjung berpose untuk foto di desa pelangi, bekas desa tanggungan militer yang telah menjadi objek wisata di Taichung, Taiwan, 3 November 2017. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Arus wisatawan asing atau wisman datang ke Taiwan mulai meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Data terakhir pemerintah setempat, sepanjang 2017, tercatat 3 juta wisman menyambangi pulau di tenggara daratan Cina itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca juga:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Wisman datang dari berbagai negara. Termasuk negara-negara dengan umat Islam terbanyak, seperti Indonesia. Hal ini terjadi lantaran pemerintah Taiwan mulai mencanangkan wisata ramah umat muslim.

"Pemerintah punya kebijakan baru buat mereka (wisatawan muslim) yang datang ke Taiwan," kata Halal Specialist dari Asosiasi Muslim Tionghoa atau Chinese Muslim Associaton, Majid Tsai, saat ditemui di Hotel Pullman, M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 5 Maret 2018. Kebijakan tersebut meliputi tersedianya fasilitas prayer room atau musala di sejumlah titik wisata.

Untuk memudahkan wisatawan muslim berkelana keliling Taiwan, Majid merekomendasikan beberapa tip berikut ini.

1. Restoran Bersertifikasi Asosiasi Muslim Tionghoa

Memasak dengan minyak babi di Taiwan, menurut Majid, adalah budaya yang biasa dilakukan orang-orang di pulau tersebut. Tujuannya agar rasa makanan menjadi gurih.

Namun wisatawan muslim tak perlu khawatir. Sebab, di Taiwan ada setidaknya 324 restoran telah bersertifikasi halal dan menyajikan makanan yang ramah buat umat muslim. Misalnya Restoran Banquet A dan Hakka Pavillion yang terletak di Kaohsiung City.

Semua restoran halal akan memajang tanda sertifikasi dari Asosiasi Muslim Tionghoa. "Biasanya ada di bagian depan pintu masuk," kata Majid.

2. Bertanya Pada Penjaja Makanan di Pasar Malam

Masyarakat Taiwan gemar sekali menghelat pasar malam. Hampir di semua kota di pulau itu, setiap malam, orang-orang menggelar dagangan dan menyajikan pentas-pentas tradisional.

Ada pula pesta kuliner di sepanjang jalan. Bila wisatawan muslim kepingin menjajal makanan tradisional yang dijual di sana, mereka kudu bertanya dulu kepada para penjual. "Meskipun kelihatannya yang dijual adalah seafood, mereka biasa menggunakan minyak babi," tutur Majid.

3. Menjadi Vegetarian

Makanan bersertifikasi halal di Taiwan tergolong mahal. Bujet untuk sekali makan berkisar minimal Rp 50 ribu. Apalagi makanan halal umumnya dijual di restoran besar.

Bila ingin mengirit biaya namun tetap bisa mendapatkan santapan halal, Majid merekomendasikan wisatawan untuk sejenak menjadi vegetarian. Di sepanjang Kota Taipei, terdapat penjaja makanan khusus vegan dengan harga yang murah.

4. Toilet Khusus

Persoalan toilet kering adalah masalah utama yang umum dijumpai wisatawan muslim ketika pertama kali datang ke Taiwan. "Mereka biasanya kaget dengan toilet yang tidak ada penyemprot dan flush-nya," kata Majid.

Namun belakangan, pemerintah telah membangun toilet khusus buat wisatawan lengkap dengan penyemrpot. Toilet ini bisa ditemui di visitor center. Di seluruh pulau, terdapat 37 visitor center. "Visitor center ini biasanya bisa dijumpai di dekat obyek wisata, apalagi di Taipei," ujarnya.

5. Memilih Hotel dengan Fasilitas Ramah Muslim

Sejumlah hotel dengan fasilitas ramah muslim dapat ditemui di tiga kota, di antaranya Taipei, New Taipei City, dan Keelung City. Hotel-hotel ramah muslim biasanya telah menyediakan fasilitas musala, tempat wudu, dan toilet dengan penyemprot air.

Namun hotel ramah muslim umumnya bukan hotel bujet. Hotel tersebut masuk kategori bintang empat dan lima. Harganya berkisar Rp 1 juta per malam. Wisatawan kudu menyediakan bujet lebih buat menginap di hotel ramah muslim.

6. Aplikasi Halal.TW

Untuk memperoleh informasi lengkap seputar wisata halal, pelancong disarankan mengunduh aplikasi Halal.TW. Di dalam aplikasi ini termuat beragam informasi soal kuliner halal, hotel ramah muslim, titik-titik masjid dan musala, sampai pusat perbelanjaan yang menyediakan snack-snack halal.

Aplikasi Halal.TW bisa diunduh secara gratis melalui Playstore bagi pengguna dan Apple Store buat pengguna iOS.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus