Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Etnis Tionghoa memiliki penanggalan tersendiri dan baru-baru ini merayakan tahun baru Imlek. Jika di Tiongkok punya hari raya Imlek, maka masyarakat Korea hari raya tersendiri yang disebut dengan Seollal. Seollal merupakan tahun baru Korea. Hari ini dijadikan hari libur tradisional penting yang dirayakan menurut kalender lunar. Melansir dari laman Busan Pedia, ada sejumlah tradisi Seollal yang ditampilkan saat perayaannya yang jatuh sekitar bulan Januari hingga Februari. Di tahun 2025 Seollal jatuh pada 29 Januari.
Ada beberapa teori tentang asal usul nama Seollal. Seollal memiliki arti ‘baru,’ ’tidak dikenal,’ dan ’tidak terbiasa.’ Di Korea Selatan Seollah diperingati sebagai hari penting dan ditandai dengan libur panjang yang berlangsung selama tiga hari. Dalam perayaan Seollal akan dilaksanakan beberapa tradisi yang mencerminkan pelestarian dan evolusi tradisi serta adat istiadat sepanjang sejarah Korea. Berikut beberapa tradisi yang akan dilaksanakan pada perayaan Seollal.
1. Sabae dan Sebaetdon
Sabae adalah sebuah ritual yang dilakukan dengan cara membungkuk. Di mana orang yang lebih muda akan membungkuk kepada yang lebih tua. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan yang lebih tua kepada yang lebih muda. Tradisi ini juga memiliki makna harapan baik tentang kesehatan, kemakmuran, dan kebahagiaan. Tradisi ini juga dilakukan dengan ritual sebaetdon, yaitu orang tua memberikan uang kepada anggota keluarga yang lebih muda.
2. Charye
Charye merupakan tradisi yang dilakukan dengan menyusun persembahan khusus yang ditujukan kepada leluhur. Persembahan yang diberikan di sini ialah berupa buah-buahan danmakanan yang disusun di atas meja dengan pengaturan formal.
3. Mengenakan Hanbok atau Seolbim
Seolbim adalah pakaian baru yang digunakan untuk merayakan tahun baru di Korea. Orang dewasa biasanya menggunakan celana atasan dan hanbok. Sedangkan anak-anak mengenakan pakaian yang cerah dan berwarna-warni. Pada masa lalu kain dianggap sebagai sesuatu yang berharga dan sekarang di dalam perayaan Seollah mengunakan kain baru menjadi salah satu tradisi.
4. Seongmyo
Sengmyo merupakan tradisi yang dilakukan pada perayaan Seollal dengan mengunjungi makan leluhur. Pada saat tersebut biasanya para kerabat yang berdatangan akan membersihkan makam leluhurnya, mempersembahkan makanan, dan memberikan pengormatan dengan membungkuk dan melakukan ritual. Tradisi ini memiliki makna bahwa bakti kepada orang tua dan menghormati leluhur sangat penting dalam budaya Korea.
5. Hadiah Seollal
Pada perayaa Seollah masyarakat di Korea juga akan melakukan tradisi saling bertukar hadiah. Masyarakat Korea akan saling bertukar hadiah dengan kerabat, teman kerja atau dengan orang tua.
6. Tojoengbigyeol
Ramalan nasib seperti halnya yang dilakukan oleh tnis Tiongkok pada tahun baru Imlek juga dilakukan oleh masyarakat Korea saat tahun baru di sana. Tradisi tersebut juga dikenal dengan istilah tojoengbigyeol.
7. Mudik
Melansir dari laman Korea Net, tahun baru di Korea juga menjadi momen yang digunakan untuk berkumpul bersama kerabat. Pada perayaan Seollal masyarakat Korea akan mengunjungi rumah keluarga atau orang tua mereka di kampung halaman.
8. Memakan Tteokguk
Pada perayaan Seollal di Korea masyarakat biasanya juga memasak makanan tertentu. Salah satu sajian khas pada tahun baru di Korea adalah tteokguk. Tteokguk adalah makanan berwarna putih yang terbuat dari tepung beras. Warna putih melambangkan kecerahan dan bentuk potongan tteokguk yang berbentuk lingkaran atau silinder melambangkan kemakmuran atau umur panjang.
Pilihan Editor: Ratusan Juta Orang di Asia Merayakan Imlek dan Menyambut Tahun Ular
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini