Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Amankah Menggunakan Wi-Fi Bandara saat Traveling?

Wi-Fi gratis bandara bisa menghemat budget traveling karena data seluler sering kali mahal saat traveling ke luar negeri, tapi pahami risikonya.

11 September 2023 | 10.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak wisatawan yang menggunakan Wi-Fi gratis bandara sambil menunggu untuk naik pesawat. Meski terlihat tidak berbahaya, penggunaan Wi-Fi ini rentan terhadap serangan penjahat dunia maya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Claudia Gualdi, Travel Intelligence Data Lead untuk Riskline, sebuah perusahaan berbasis di Kopenhagen yang menyediakan penilaian risiko untuk ratusan tujuan perjalanan di seluruh dunia, mengatakan bahwa Wi-Fi gratis bandara bisa menghemat budget traveling karena data seluler sering kali terlalu mahal saat traveling ke luar negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, ia mengingatkan bahwa tidak ada jaringan Wi-Fi publik yang benar-benar aman, terutama karena dapat diakses oleh siapa saja. "Di bandara, risikonya bahkan lebih besar karena ribuan pelancong melakukan navigasi pada waktu yang sama di jaringan yang sama," kata dia, seperti dilansir Daily Mail, Ahad, 10 September 2023. 

Gualdi mengatakan sulit mengetahui seberapa sering serangan ini terjadi, namun survei yang dilakukan oleh Forbes Advisor awal tahun ini menemukan bahwa 40 persen responden mengalami kebocoran informasi saat menggunakan Wi-Fi publik. Dari kelompok tersebut, 23 persen melaporkan bahwa kejadian tersebut terjadi di bandara.

Gualdi menjelaskan, pengguna Wi-Fi bandara yang tidak aman rentan terhadap berbagai jenis ancaman dunia maya seperti pencurian identitas dan informasi bank, akses tidak sah ke email, pencurian kata sandi, atau malware dari unduhan yang terinfeksi.

Selain itu, ada juga risiko serangan yang lebih kompleks. Salah satu contohnya adalah serangan "man-in-the-middle", yang memungkinkan peretas menguping komunikasi.  Serangan lainnya adalah "sniffing attack", di mana data yang tidak dilindungi dapat diekstraksi dari sebuah perangkat oleh peretas.

Memverifikasi keamanan Wi-Fi bandara

Gualdi mengatalan sulit untuk memverifikasi keamanan setiap Wi-Fi, namun ada beberapa tips yang perlu diingat. 

Pertama, memastikan masuk ke Wi-Fi yang benar. "Di bandara, sangat umum menemukan jaringan Wi-Fi dengan nama yang mirip. Wisatawan harus memastikan bahwa mereka terhubung ke layanan resmi, dengan menanyakan nama persisnya kepada staf bandara," kata dia. 

Ini akan membantu pelancong menghindari serangan. Seorang peretas bisa saja membuat koneksi Wi-Fi dengan nama yang mirip dengan nama resmi, untuk menarik orang agar terhubung ke jaringannya. 

Adrianus Warmenhoven, pakar keamanan siber di NordVPN, menjelaskan, jika seorang pelancong terhubung ke hotspot tersebut, semua informasi pribadi mereka (termasuk detail kartu kredit, email pribadi, dan berbagai kredensial) akan dikirimkan ke peretas.

Tip lainnya adalah mencegah perangkat terhubung secara otomatis ke hotspot. Gualdi mengatakan, hal ini dapat dilakukan dengan menonaktifkan fitur seperti "koneksi otomatis" untuk hotspot publik.

"Sebagai tindakan pencegahan ekstra, jaringan [Wi-Fi] dapat dihapus dari pengaturan Wi-Fi setelah digunakan, sehingga perangkat tidak terhubung kembali secara otomatis di masa mendatang," kata dia. 

Gualdi mengatakan lebih aman jika terhubung ke hotspot yang memerlukan kata sandi jika tersedia. "Hal yang terbaik juga adalah menghindari jaringan 'open' atau 'unsecured.'". 

Cara lain untuk melindungi perangkat adalah dengan menggunakan VPN yang menyembunyikan alamat IP dan mengenkripsi semua data yang dikirim atau diterima melalui internet. 

Selain itu, dia merekomendasikan untuk menginstal perangkat lunak antivirus di perangkat untuk meningkatkan perlindungan.

Meskipun ini mungkin bukan pilihan bagi wisatawan di bandara luar negeri, Gualdi mengatakan jika bisa, gunakan data seluler daripada menggunakan jaringan gratis.

Memilih situs yang aman 

Saat terhubung ke Wi-Fi bandara, Gualdi menyarankan mengunjungi situs web yang memiliki "https" dan ikon gembok di awal URL karena ini berarti koneksi aman dan terjamin bagi pengguna. Informasi yang dikirim juga dienkripsi dan tidak dapat diambil begitu saja.

"Secara umum, disarankan untuk tidak mengelola informasi sensitif saat browsing di jaringan publik yang bebas, seperti melakukan transaksi perbankan. Bekerja dengan jaringan publik juga dapat mengekspos kredensial dan data penting jika pekerja menggunakan platform kerja, mengirim email atau dokumen penting," ujar dia. 

Sebuah survei yang dilakukan Norton WI-Fi Risk Reports 2019 lalu mencatat ribuan orang dewasa yang menggunakan hotpot Wi-Fi publik di 15 negara dan menemukan bahwa wisatawan tidak berpikir dua kali untuk terhubung ke jaringan apa pun yang membuat mereka online. Lebih dari separuh atau 53 persen bahkan mengakui bahwa mereka tidak dapat membedakan jaringan aman dan jaringan tidak aman.

Studi Norton lainnya, LifeLock Cyber Safety Insights Report, yang dirilis musim semi lalu, menetapkan bahwa dua pertiga orang Amerika bersedia menerima risiko terhadap privasi online mereka dengan imbalan kenyamanan, termasuk ketika berada di bandara. 

DAILY MAIL | FORBES

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus