Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang turis yang berswafoto di pinggir rel kereta di Alishan Forest Railway di Chiayi, Taiwan, tertabrak lokomotif yang melaju kencang pada 14 Desember 2024. Anehnya, turis bernama Lui tersebut terluka, tapi selamat dari maut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rekaman video insiden tersebut beredar di media sosial. Dalam video, terlihat wanita paruh baya itu mencoba mengambil foto dirinya dengan kereta wisata sebagai latar belakang. Dia bergerak untuk mendapatkan sudut yang tepat, tapi tidak menyadari bahwa dia sudah terlalu dekat dengan rel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masinis kereta membunyikan klakson untuk memberi tahu turis itu, tetapi dia tetap fokus pada selfie. Sudut depan gerbong masinis kemudian mengenai bahu Lui dan membuatnya jatuh ke tanah. Masinis segera menghentikan kereta untuk memeriksa turis itu.
Media lokal melaporkan bahwa Lui mengalami cedera pada kaki kirinya akibat tabrakan itu. Seorang teman bergegas menolongnya setelah tabrakan dan dia terlihat tergeletak di tanah dengan kepala bersandar di pangkuan mereka. Menurut laporan Taiwan News, Liu dibawa dengan ambulans ke rumah sakit setempat.
Insiden swafoto tersebut menyebabkan jadwal kereta berpenumpang 62 orang itu tertunda selama satu jam. Lima perjalanan kereta berikutnya terganggu.
Melanggar Peraturan
Penyelidikan polisi mengungkapkan bahwa kelompok tersebut telah melanggar peraturan dengan memasuki area rel. Mereka sebelumnya mendaki di kawasan itu, lalu diarahkan agen perjalanan mereka, Dream Travel, Dream Travel, melewati rel.
Namun, Dream Travel mengatakan bahwa anggota rombongan tur bertindak sendiri dengan berjalan ke rel kereta api untuk mengambil gambar. Rombongan tersebut tidak diawasi dan tidak diperingatkan tentang bahaya berada di rel tersebut.
Sebagai hukuman, media lokal melaporkan bahwa pihak berwenang telah meminta Badan Kehutanan dan Konservasi Alam untuk menolak izin Dream Travel, untuk memasuki area Alishan melalui Jalur Mianyue selama satu tahun. Lui juga akan menghadapi denda mulai dari 307 hingga 1.538 USD (sekitrar Rp4,9 hingga Rp24,6 juta).
Dalam siaran pers yang dikutip Taipei Times, Alishan Forest Railway and Cultural Heritage Office mengatakan bahwa agen wisata tersebut memiliki sejarah membawa kelompok secara ilegal untuk berjalan di rel kereta api.
Jalur Kereta Api Peninggalan Jepang
Alishan Forest Railway menjadi salah satu objek wisata alam populer di Jepang yang menawarkan pendakian sekitar 2,1 kilometer selama tiga jam. Dibangun oleh pendudukan Jepang pada tahun 1912, jalur kereta api ini dulu berfungsi untuk membawa kayu ke pantai barat Taiwan yang padat penduduk dan mengirimkannya ke tempat lain di Asia. Gerbong berukuran kecil ini melewati 50 terowongan dan melintasi 77 jembatan berkelok-kelok menuju daerah pepohonan tua yang lebat.
Awalnya dihuni oleh penduduk asli Tsou, hutan di dataran tinggi ini ditumbuhi pohon konifer Taiwania, cemara Formosa, cemara Douglas, dan spesimen pohon berharga lainnya. Jalur kereta api tersebut beberapa kali ditutup karena industri kayu merosot saat Taiwan mengalami industrialisasi setelah Perang Dunia II. Namun, para penggemar kereta api menyelamatkan rute tersebut dan kini, jalur tersebut hadir sebagai tempat wisata.
Ini bukan insiden pertama yang melibatkan wisatawan dengan kereta api di taman wisata alam di Taiwan. Laporan lokal menyebutkan bahwa telah terjadi 30 insiden di mana wisatawan diminta meninggalkan rel kereta api. Salah satu insiden itu terjadi di dekat Stasiun Kereta Alishan pada 1 Maret 2003, yang menyebabkan 17 orang tewas dan 156 orang terluka ketika sebuah kereta tergelincir. Pada 27 April 2011, lima wisatawan tewas dan 113 orang terluka dalam kecelakaan kereta lainnya.
DAILY MAIL | TAIPEI TIMES | TAIWAN NEWS