Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Asyiknya Berenang di Gua Hawang Kei

Berenang di dalam gua menjadi salah satu atraksi yang ditawarkan buat wisatawan saat berkunjung ke Gua Hawang atau Hawang Cave di Pulau Kei Kecil.

16 Maret 2018 | 10.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wisatawan menikmati kejernihan air tawar yang berada di sekitar Goa Hawang dengan berenang di Desa Letvuan, Maluku Tenggara. Gua Hawang terkenal sebagai kolam alamiah berwarna biru jernih berair air tawar. TEMPO/ Eko Siswono Toyudho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Langgur - Berenang di dalam gua menjadi salah satu atraksi yang ditawarkan buat wisatawan saat berkunjung ke Gua Hawang atau Hawang Cave di Pulau Kei Kecil, Maluku Tenggara. Gua yang berjarak 24 kilometer dari Bandar Udara Karel Sadsuitubun Langgar ini memiliki kolam air payau di dalamnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Air di dalam Gua Hawang adalah air campuran antara air tawar dan air laut," kata Budhi Taffi, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Maluku Tenggara, di Gua Hawang, Kamis, 15 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kolam Gua Hawang berasal dari aliran mata air Evu. Arus air itu lantas bermuara di laut.

Di gua ini, wisatawan bisa berenang bebas di antara stalaktit dan stalagmit. Konon, berenang di sini bisa awet muda. Airnya berkhasiat mengencangkan sel-sel wajah yang mengendur.

Tempo menjajal sensasi berenang di Gua Hawang pada Kamis, 15 Februari, bersama rombongan Kementerian Pariwisata.

Dari jalan masuk menuju gua, kolam air payau itu tampak jelas. Airnya kebiruan seperti air laut. Juga bergradasi antara tosca, biru muda, dan biru tua. Saking jernihnya, dasar goa di beberapa sisi tampak jelas dari tepi kolam.

Di tengah gua, terdapat sebuah stalagmit yang menjulang tinggi bak tongkat bumi muncul dari permukaan. Stalagmit ini menjadi titik pemisah antara air dalam dan air dangkal. Air dalam berkedalaman sampai 3,5 meter. Sedangkan sisi dangkal hanya memiliki kedalaman 1,5 meter.

Kala masuk ke air, suhu kolam itu terasa sangat dingin. Namun segar. Bak berenang di laut yang jernih, tapi airnya tak asin.

Di dinding-dinding gua, muncul tetesan air murni langsung dari stalaktit. Tetesan itu menimbulkan bunyi pung pung dan akan membuat sensasi berenang di alam liar makin seru.

"Berenang di gua ini sungguh memacu adrenalin. Kita tidak tahu apa saja yang ada di dalam dasar gua. Bisa jadi binatang," kata Yanti, wisatawan asal Jakarta.

Wisatawan yang berenang di Gua Hawang akan ditemani oleh anak-anak lokal. Mereka tak sungkan memandu turis untuk menyelam menyusuri dinding-dinding relief di gua tersebut. Mereka juga bakal menampilkan atraksi meloncat dari tebing menuju kolam air payau.

Perjalanan menuju Gua Hawang bisa ditempuh dengan menumpang angkutan umum dari Pasar Langgur dengan tujuan Desa Leguan. Angkutan tersebut akan melewati kawasan wisata Gua Hawang. Tarifnya Rp 7 ribu sekali jalan.

Simak artikel lainnya tentang wisata Pulau Kei di Tempo.co.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus