Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Larangan untuk memasuki Raudhah di Masjid Nabawi yang sebelumnya berlaku selama setahun kini disebut-sebut telah dicabut. Melansir dari munsifdaily.com, mulai saat ini, jamaah umrah atau haji bisa mengajukan permohonan masuk ke Raudhah setiap 20 menit melalui aplikasi Nusuk, memberikan kemudahan akses yang lebih sering ke tempat suci ini.
Perubahan ini memberikan fleksibilitas bagi para peziarah, baik yang tinggal di Madinah maupun yang sedang merencanakan perjalanan haji atau umroh. Dulu, jamaah hanya bisa masuk ke Raudhah sekali dalam setahun, namun dengan pembaruan ini, mereka dapat mengunjungi tempat tersebut lebih sering dalam sehari. Aplikasi Nusuk memungkinkan mereka untuk mengajukan permohonan akses setiap 20 menit, menjadikan ziarah lebih leluasa.
Pembaharuan ini disambut dengan baik oleh para jamaah, karena menghapus pembatasan yang sebelumnya ada. Hal ini memungkinkan lebih banyak orang untuk beribadah dan melaksanakan salat Nawafil di Raudhah, memperkuat pengalaman spiritual di Masjid Nabawi, salah satu tempat paling suci dalam Islam.
Meskipun demikian hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi dari otoritas Saudi, termasuk Kementerian Haji dan Umrah atau Kepresidenan Dua Masjid Suci, terkait pencabutan pembatasan selama satu tahun tersebut. Namun, pembaruan pada aplikasi Nusuk telah mengonfirmasi bahwa para peziarah kini diperbolehkan memasuki Raudhah lebih dari sekali dalam sehari, yang merupakan perubahan besar dibandingkan kebijakan sebelumnya.
Setiap jemaah yang melaksanakan ibadah haji dan umrah berharap untuk mengunjungi Raudhah sebagai bagian dari perjalanan mereka ke tanah suci. Raudhah adalah tempat yang sangat sakral dalam Masjid Nabawi. Letaknya berada antara mimbar dan makam Rasulullah, serta dianggap sebagai tempat yang penuh berkah untuk terkabulnya doa.
Jemaah yang memasuki Raudhah dianjurkan untuk salat arbain, membaca Alquran, dan banyak berzikir. Namun, waktu untuk mengunjungi Raudhah sangat terbatas karena banyaknya jemaah yang sudah dijadwalkan, sesuai dengan Surat Edaran Muassasah Adilla, Pemerintah Arab Saudi. Nama lengkap Raudhah adalah Raudhatul Jannah atau taman surga, sesuai dengan sebutan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Di tempat ini, Rasulullah SAW sering duduk sambil membacakan wahyu dari Allah SWT dan mengajarkannya kepada para sahabatnya. Rasulullah sendiri juga menyebutkan keistimewaan Raudhah.
Raudhah memiliki ukuran 22 meter x 15 meter, atau 330 meter persegi. Pemerintah Arab Saudi menandai lokasi Raudhah dengan karpet berwarna hijau, sementara karpet di bagian lain Masjid Nabawi berwarna merah. Adapun batas-batas Raudhah adalah sebagai berikut:
- Dari arah timur, dibatasi oleh makam Nabi Muhammad SAW.
- Dari barat, dibatasi oleh mimbar Nabi Muhammad SAW.
- Dari selatan, batasnya sejajar dengan kiblat yang berakhir di ujung mihrab Nabi.
- Dari utara, dibatasi oleh garis yang sejajar dengan ujung akhir rumah istri Nabi, Aisyah RA.
“Apa yang berada antara rumahku dan mimbarku merupakan taman dari taman-taman surga.” Demikian hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Raudhah merupakan anugerah bagi jemaah haji dan umroh.
Para jamaah haji atau umroh yang melanjutkan perjalanan spiritual mereka di Madinah dikenal haus informasi terkini mengenai perubahan yang mungkin terjadi melalui aplikasi Nusuk, serta merencanakan kunjungan mereka ke Raudhah dengan mengikuti petunjuk yang ada.
Pilihan Editor: Membantu Jemaa Umrah Berangkat Mandiri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini