Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Festival Arsitektur Nusantara (FAN) pada 2024. FAN yang keempat ini berlangsung selama 12 hari sejak 27 Juni 2024 hingga 7 Juli 2024 di Taman Agrowisata Tamansuruh (AWT), Dusun Wonosari, Taman Suruh, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AWT yang terletak di lereng Gunung Ijen ini menyuguhkan pemandangan pegunungan Ijen dan Selat Bali dari ketinggian sekitar 450 mdpl. Agrowisata ini mengusung konsep Desa Osing. Nuansa khas otentisitas budaya Osing sangat terasa. Gugusan Rumah Osing yang dikelilingi taman bunga menghiasi kawasan tersebut.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mendorong pelibatan para arsitek dalam pembangunan bangunan dan ruang-ruang publik. Dia berharap dengan melibatkan para arsitek, bangunan yang ada tidak hanya sekadar memenuhi fungsi namun juga apik secara estetika.
“Melibatkan arsitek juga dapat mendorong penggunaan teknologi hijau dan pendekatan berkelanjutan dalam pembangunan,” kata Ipuk dalam keterangan tertulis yang dikutip TEMPO, Selasa, 2 Juli 2024.
Sejumlah bangunan publik di Banyuwangi dirancang oleh arsitek kenamaan Indonesia, sebut aja Bandara Banyuwangi oleh Andra Matin, Pendopo Banyuwangi oleh Adi Purnomo, Stadion Diponegoro oleh Budi Pradono. AWT juga dirancang salah satunya, Yori Antar.
Arsitektur dan Air
Kali ini, FAN 2024 mengusung tema desain "Arsitektur dan Air". Puluhan desain arsitek dari Banyuwangi dan daerah lain di Jawa Timur yang tergabung dalam Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jatim menampilkan karyanya yang berwawasan lingkungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tema ini kami angkat karena arsitek sebagai pelaku pembangunan berperan besar dalam pelestarian air atau konservasi. Tujuannya untuk menciptakan sebuah bangunan yang menggunakan energi, air dan sumber daya lain seefisien mungkin, melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan produktivitas pengguna," kata Ipuk.
Lokasi FAN 2024 berada di aula outdoor Gedung Utama AWT yang berada di area paling tinggi AWT. Bangunan ini menjadi salah satu contoh desain arsitek yang menerapkan konsep "Arsitek dan Air". Di sekeliling bangunan terdapat empat kolam yang berfungsi untuk menurunkan suhu saat cuaca panas. Dari lokasi ini juga bisa terlihat landscape AWT dengan hamparan kebun bunga dan sayuran yang mempesona.
Arsitektur Bandara Banyuwangi
Sebelumnya konsep yang sama juga sudah diterapkan oleh Pemkab pada desain Bandara Banyuwangi. Salah satu keunikannya, Bandara Banyuwangi dikelilingi kolam air yang berfungsi menurunkan suhu, sehingga bangunan menjadi lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Konsep ini berhasil mengantarkan bandara yang diarsiteki Andra Matin ini menyabet penghargaan arsitektur dunia, Aga Khan Award for Architecture 2022.
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo mengatakan, dalam FAN 2024 ada rangkaian kegiatan, mulai pameran, seminar dan workshop arsitektur. Pada Sabtu akhir pekan kemarin, dihadirkan arsitek Yu Sing yang dikenal sebagai seorang arsitek peduli lingkungan. Karya-karyanya selalu mengusung konsep rumah murah dan ramah alam.
Digelar juga pada Ahad kemarin, 30 Juni 2024 lomba sketsa on the spot mengambil objek Rumah Osing di sekitar AWT. Acara tersebut dibuka untuk umum. FAN kali ini juga membuka konsultasi pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Dinas PU Banyuwangi membuat prototipe PBG, yakni desain rumah yang menjadi salah satu syarat keluarnya PBG, sehingga pemohon tinggal memilih prototipe yang telah ada.
"Kami juga mensosialisasikan prototipe PBG, yakni desain rumah yang menjadi salah satu syarat keluarnya PBG. Prototipe ini bisa diakses gratis oleh warga sehingga memangkas waktu dan biaya pengurusan PBG," terang Yayan.