Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bengawan Solo yang merupakan sungai legenda di Pulau Jawa memiliki kisah menarik tersendiri. Dibalik kisah tersebut tersimpan juga deretan fakta menarik, mulai dari kondisi geografisnya, sejarahnya, sampai sungai yang menjadi judul lagu karya maestro keroncong.
Fakta Bengawan Solo
Berikut ini terdapat deretan fakta-fakta menarik dari Bengawan Solo.
1. Sungai terpanjang di Pulau Jawa
Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di daratan Pulau Jawa yang mengalir sepanjang 540 kilometer. Bahkan, sungai ini melintasi dua provinsi sekaligus. Mata air sungai ini berada di Wonogiri dan bermuara di Laut Jawa kota Gresik.
Adapun lintasan Bengawan Solo di Provinsi Jawa Tengah, antara lain Wonogiri, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, Sragen, Blora, Rembang dan Surakarta. Sementra itu, lintasan sungai di Provinsi Jawa Timur, yaitu Ngawi, Magetan, Ponorogo, Madiun, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik dan Surabaya.
2. Tempat tinggal manusia purba
Daerah sekitar Sungai Bengawan Solo, faktanya pernah menjadi tempat tinggal manusia purba pada 2 juta tahun yang lalu. Mengutip buku Mengenal Situs Sangiran Kehidupan Purba Indonesia, bukti Bengawan Solo menjadi habitat manusia purba ada di Sangiran, tepatnya di kaki Gunung Lawu, Jawa Tengah atau sekitar 15 kilometer utara Surakarta di lembah Sungai Bengawan Solo.
Bengawan Solo memang menjadi saksi bisu tentang perkembangan manusia purba pada jutaan tahun silam. Pada bagian hulu sungai, terdapat gambaran tentang periode paleolitik (masa berburu tingkat sederhana), preneolitik (zaman batu), dan neolitik (masa bercocok tanam). Akibatnya, banyak fosil, prasasti, tembikar, dan lainnya yang ditemukan di sepanjang aliran sungai ini.
3. Melegenda sebagai judul lagu
"Bengawan Solo, riwayatmu kini, sedari dulu jadi perhatian insani.”
Itulah potongan lirik dari lagu Bengawan Solo karya Gesang Martohartono sang maestro keroncong. Lagu itu diciptakan pada 1940 yang lirik lagunya menggambarkan nuansa nostalgia dengan Sungai Bengawan Solo. Tidak hanya melegenda di tanah asalnya, lagu ini bahkan populer di luar negeri, yaitu di Cina, Amerika Serikat, dan Jepang.
4. Pesawat water landing
Pada 16 Januari 2002, Bengawan Solo masuk dalam catatan sejarah penerbangan Indonesia. Sebab, di sungai ini, pesawat Garuda Indonesia Boeing 737 dengan rute Mataram-Yogyakarta melakukan water landing (pendaratan di air).
Melansir dari National Transportation Safety Committee, kronologi kejadian ini terjadi ketika pesawat Garuda sedang terbang di atas Purwodadi dan terjadi cuaca buruk. Saa itu pula, mesin pesawat mati karena ada es.
Abdul Rozak sebagai pilot pesawat Garuda kala itu, lantas melakukan pendaratan darurat di Sungai Bengawan Solo. Pilot pun melakukan semua prosedur untuk melakukan water landing. Perencanaan yang matang dan eksekusi tepat, membuat 155 penumpang di dalamnya selamat. Seorang pramugari tewas dalam kejadian ini.
5. Pencemaran semakin parah, PDAM hentikan pengolahan air
Meskipun Bengawan Solo menawarkan keindahan panorama, tetapi akhir-akhir keindahan tersebut sirna karena semakin banyak pencemaran.
Pada September 2021, PDAM Solo menghentikan pengolahan air dari Bengawan Solo menyusul terjadinya pencemaran yang semakin parah. Hal ini dilakukan karena air sungai menghitam pekat yang berasal dari industri rumah tangga ciu Samin.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini