Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Cara Unik Toko Kelontong di Jepang Mengimbau Turis yang Tak Sopan

Kerap menghadapi menghadapi perlakukan buruk dari turis, pengelola toko di Jepang membuat pengumuman khusus

22 Agustus 2023 | 22.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola toko kelontong di Jepang memiliki cara unik untuk menegur turis asing. Mereka membuat pengumuman khusus di atas papan besar yang memberi tahu tingkah laku para turis yang buruk di tokonya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini diungkapkan seorang wisatawan yang bernama Terrence, dari California. Dia baru-baru ini menemukan sebuah toko dengan papan pengumuman besar, untuk memperingatkan pengunjungnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengumuman itu dipasang di sebelah pintu masuk toko. Akibat kelakukan para turis yang tidak sopan, pekerja di toko itu harus membereskan barang-barang bekas turis di dalam toko. Pekerja juga harus mengembalikan barang yang diletakkan sembarangan oleh para turis.

Tak hanya itu mereka kadang harus marah kepada pengunjung yang membuka kemasan barang sebelum membayarnya. Selain itu para turis juga secara tidak wajar mengharapkan staf untuk berbicara bahasa Inggris.

Bunyi pengumuman untuk turis di Jepang


Pengumuman itu dialawi dengan kalimat: "Permintaan untuk pelanggan asing, kami sangat terganggu dengan banyaknya pelanggaran tata krama yang dilakukan orang asing. berikut ini adalah perilaku yang buruk."

Daftar perilaku yang buruk termasuk, membuka kemasan sebelum membayarnya, membawa makanan atau minuman ke dalam toko, mengembalikan barang yang tidak rusak, serta membuang sampah di dalam toko. Selain itu untuk mengatasi kendala masalah bahasa, mereka merekomendasikan untuk membawa gambar yang dicari atau berusahalah untuk berbicara bahasa Jepang. 

Tindakan pengelola toko kelontong  itu mendapat respon positif dari pengguna media sosial. Pengelola toko dinilai mampu menetapkan batas yang jelas dan berani mengeluhkan perilaku tak sopan turis tertentu. 

"Sayangnya, banyak orang asing tidak menghargai budaya atau gaya hidup Jepang," kata seorang pengguna, menambahkan harapannya agar semua toko memiliki  kode etik untuk melindungi staf dari pelanggan yang melakukan kekerasan.

"Apa yang mereka minta hanyalah kesopanan umum - yang banyak orang tidak memilikinya," tulis yang lain.

Selain respon positif, ada juga yang menilai pengelola toko harus berusaha untuk menguasai bahasa asing. "Tidak ada rasa malu jika tidak menguasai bahasa Inggris, tapi setiap orang setidaknya harus mencoba mempelajarinya," kata seorang pria.

DAILY MAIL

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus