Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelancong sering kali memasang label pada koper yang disimpan di bagasi penerbangan. Label ini biasanya berisi informasi tentang pemiliknya, seperti nama dan nomor telepon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemasangan label ini diperkukan jika koper itu nyasar atau hilang, petugas penerbangan bisa mengembalikan ke pemiliknya berdasarkan informasi yang tertera di label tersebut. Namun, pelancong harus berhati-hati menuliskan nama pada label karena bisa disalahgunakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pakar perjalanan Mike Harvey, Direktur Pelaksana di 1st Move International, mengatakan bahwa harus ada keseimbangan dalam detail yang dibagikan di labek bagasi demi keamanan pribadi.
Situs infromasi travel Tyla melaporkan bahwa ahli tersebut menyarankan untuk menyertakan informasi penting, di antaranya nama lengkap seperti yang tertera di paspor agar staf maskapai dapat dengan mudah membantu jika koper hilang. Informasi lainnya adalah kontak seperti nomor telepon, serta alamat email jika traveling ke luar negeri. Namun, Mike menyarankan agar menggunakan email alternatif, bukan email utama.
Informasi yang sebaiknya tidak dicantumkan
Selain itu, Mike juga tidak menyarankan mencantumkan alamat rumah demi alasan privasi dan keamanan. Alamat rumah tidak diperlukan karena petugas maskapai biasanya akan menghubungi lewat telepon atau email jika bagasi hilang.
Hal lain yang tidak perlu dibagikan adalah rincian rencana liburan. "Jaga kerahasiaan rencana perjalanan dan detail tujuan Anda untuk mencegah penyalahgunaan informasi," kata dia, seperti dilansir Express.co.uk, Rabu, 4 September 2024.
Untuk melindungi identitas, jangan mencantumkan nomor identitas pribadi seperti nomor paspor pada label bagasi, serta menghindari detail polis asuransi perjalanan, lapor Mirror.
Foto bagasi
Jangan lupa mengambil foto koper dan label bagasi sebelum check in. Dengan begitu, pelancong memiliki bukti untuk membantu mendapatkan kompensasi jika barang tidak sampai, atau sampai dalam keadaan rusak.