10 orang finalis lomba lawak DKI diadu di Teater Terbuka TIM, 13
Nopember lalu. Juri-jurinya Arwah Setiawan (ketua), S. Bagio,
Arswendo Atmowiloto, Syarief Hasyim, Nya' Abas Acub dan Titiek
Puspa. Pertandingan berjalan seru, karena badut-badut itu
ternyata lebih galak dan mengasyikkan dari pada babak penyisihan
di Kuningan.
Meskipun disayangkan ada beberapa finalis mengulang dagelan
mereka sebelumnya, toh penonton yang membanjiri Teater Terbuka
puas. Herry Koko, itu dia otaknya kelompok Surya Grup, tertarik
pada finalis Komar yang dianggapnya memiliki kemampuan kuat
dalam materi dan penguasaan pentas. Sementara Ali Nurdin yang
banyak menimbulkan tawa penonton dikritiknya, karena membawa
adegan nyanyi-nyanyi yang sulit dinilai.
Komar yang tampak sebagai cetakan S. Bagio itu pada akhirnya
hanya berhasil jadi juara dua. Padahal inilah orangnya yang
pernah menjadi juara lawak dalam lomba yang diselenggarakan
Radio UKI dan Pasar Seni Ancol belum lama berselang. Adapun
Nurdin, yang pernah dipujikan Arwah Setiawan, hanya berhasil
menjadi juara tiga. Menurut Herry Koko, Bung Nurdin dinilainya
lamban masuk ke pokok persoalan.
Sementara itu Atet Zakaria, lulusan STM (21 tahun) yang sampai
sekarang belum kuliah, menunjukkan pamornya malam itu. Kalau
dalam babak penyisihan ia hanya berhasil membikin sedikit
harapan dengan gaya lawak yang kebanci-bancian, dalam malam
penentuan ia jadi favorit penonton. Bahkan ketika pembawa acara
Eddy Sud hendak mengumumkan siapa juara utama, penonton langsung
berkoar "Nomor sepuluh!" -- nomor undian Atet. "Yah, saya memang
banyak belajar setelah gagal di Radio UKI," komentar Atet.
"Cinta itu bagai kentut," kata Atet dalam salah satu dagelannya.
"Mau dilepas malu, banyak orang. Tak dilepas, sakit perut ....
Mending kalau rambut yang gondrong. Kalau gigi?"
Atet, juara pertama itu, mendapat beberapa buah piala dan sebuah
tiket p.p. Denpasar-Jakarta. Tapi hadiahnya yang terbesar
barangkali ucapan kegembiraan kedua orangtuanya yang ikut hadir
rnalam itu. Atet mendapat kecupan. Saudara dan teman-teman nya
kasih salam. Ibunya langsung mentraktir makan sate.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini