Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Pujian, harapan dan sedikit kritik

Beberapa orang diwawancarai tempo al: jack lesmana, aldi sar syafar, nasir, armin harapan. mereka memberikan pujian terhadap tim karena berjasa mengorbitkan seniman & memberikan harapan untuk pembinaan selanjutnya.

25 November 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI bawah ini komentar beberapa orang yang diwawancarai Eddy Herwanto dari TEMPO . Hampir semuanya ternyata berusaha menonjolkan arti TIM, meski mereka bukan tidak mengharap penyempurnaan. JACK LESMANA Musikus, 48 tahun. Dari TlM-lah saya mendapat publik jazz pertama. Mungkin karena letaknya yang ideal dan strategis. TIM punya saham dalam mengembangkan apresiasi jazz masyarakat. TIM memang tempat hiburan rakyat. Untuk pergi ke sana tidak diharuskan mengenakan dasi, berkaos pun bisa datang. Meski begitu saya rasa perlu 'off-TlM' (sebuah pusat lain di luar TIM red), sebab dengan 'off-TlM' kompetisi yang sehat bisa diselenggarakan. Sampai sekarang terus terang saya belum menjumpai tempat sebaik TIM untuk pertunjukan jazz. TIM perlu memperbaiki fasilitas teknis gedung-gedungnya. Misalnya di setiap gedung diberi perlengkapan sistim suara yang permanen. ALDISAR SYAFAR Sutradara Teater Remaja Jakarta, 29 tahun. TIM adalah tempat mengukur diri. Menyadari fungsi itu saya harap DKJ melakukan seleksi yang baik. Harus dipilih penyewa gedung untuk pertunjukan teater dan musik, apakah mereka layak main di TIM. Di TIM saya bisa menonton banyak pertunjukan asing, juga kesenian tradisionil. Coba bayangkan andaikata saya harus melihat makyong ke tempatnya yang asli (Riau red). Dari mana saya dapat duit? NASIR Pemain lenong, 49 tahun. Karena pemunculan di TIM itulah lenong dikenal masyarakat luas. Sampai-sampai TVRI pun menawarkan. Kalau nggak ada TIM barangkali kita bangsa lenong ini kagak dikenal orang. Sebab lenong waktu itu hanya main di kampung-kampung pinggiran. Harapan saya agar pertunjukan lenong dan topeng Betawi di TIM lebih sering lagi. ARMIN HARAHAP Pengunjung setia, 25 tahun. Dari TIM saya bisa tahu lebih banyak peristiwa budaya, lengkap dalam dan lebih akurat dari yang di surat kabar. Seperti diskusi, yang dimuat di koran sudah terlalu banyak distorsinya. Mau aku di dalam diskusi itu TIM lebih banyak lagi mengambil tokoh dari luar disiplin seni. Seperti Dr. Bambang Hidayat kemarin. Bisa juga dicoba misalnya seorang doktor ilmu fisika dimintai pendapatnya tentang perkembangan fisika nuklir mutakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus