Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Craco adalah salah satu tujuan wisata yang cukup diminati oleh wisatawan. Meski berupa kota mati, tapi keindahan alam dan sejarah di dalamnya menjadi daya tarik bagi pengunjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Craco adalah kota di provinsi Matera di Italia selatan yang ditinggalkan menjelang akhir abad ke-20. Kini, kota itu disebut kota hantu namun dengan pemandangan yang indah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejarah kuno dan pengabaian Craco
Craco memiliki sejarah panjang tempat tinggal dengan makam yang berasal dari abad ke-8 SM. Dari sekitar 540 SM, daerah tersebut dijajah oleh orang Yunani saat mereka pindah ke pedalaman dari permukiman pesisir mereka di Metaponto.
Nama itu berusia sekitar 1.000 tahun ditelusuri kembali ke tahun 1060 M. Saat itu, tanah itu dimiliki oleh Arnaldo, Uskup Agung Tricarico. Pada 1276 bahkan ada universitas yang didirikan di kota tersebut dan menjangkau 2.590 penduduk pada 1561. Jumlah penduduk berkisar 1.500 orang hingga beradab-abad setelahnya.
Sekitar pergantian abad pada 1900, penduduk setempat pergi secara massal ke Amerika Utara, terutama karena kondisi pertanian yang buruk di Craco. Kemudian pada 1963, Craco mulai dievakuasi akibat rentetan tanah longsor dan penduduk yang tersisa pindah ke lembah Craco Peschiera. Tanah longsor ini disebabkan oleh manusia karena pekerjaan infrastruktur, selokan dan sistem air. Banjir pada 1972 membuatnya semakin parah dan kemudian pada 1980, gempa bumi membuat Craco benar-benar terbengkalai.
Craco hari ini
Craco terletak sekitar 25 mil atau 40 kilometer dari Teluk Taranto dan dibangun di atas puncak setinggi 400 meter yang agak curam untuk tujuan pertahanan. Pusat kota dibangun di sisi tertinggi kota yang menghadap ke punggung bukit yang curam dan menghadap ke Lembah Sungai Cavone.
Ada sejumlah tur yang bisa dilakukan di Craco. Terkadang tur ini menggabungkan perjalanan dengan atraksi lain di area tersebut seperti Aliano.
Matera Tours misalnya, menawarkan wisata sehari yang dimulai dengan mengunjungi kota Italia Aliano yang menawan. Kota ini terkenal sebagai tempat seniman/aktivis terkenal menghabiskan satu tahun di pengasingan pada tahun 1930-an. Tur menelusuri kembali langkahnya di Carlo Levi House & Museum dan kemudian menikmati makan siang di restoran tradisional kuno dengan masakan lokal Italia. Setelah makan siang yang lezat, tur film ke kota Craco yang misterius dan indah ditinggalkan di mana orang akan belajar tentang kematiannya yang kompleks dan tragis.
TIMES OF INDIA | THE TRAVEL
Pilihan editor: Deretan Kota Hantu di Dunia yang Bisa Dikunjungi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.