Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Curhat Wisatawan Beli Pecel Lele di PKL Malioboro, Harga Lalapan Rp 10.000

Seorang wisatawan curhat di TikTok tentang tidak masuk akalnya harga pecel lele di PKL Malioboro. Oleh penjual, lalapan dijual terpisah.

27 Mei 2021 | 14.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Beredar video di media sosial TikTok yang diunggah oleh akun @aulroket, video berisi keluhan perihal mahalnya harga makanan di kawasan Malioboro Yogyakarta yang dinilai tidak masuk akal tersebut kemudian diunggah ulang di Twitter oleh @txtfromjogja pada Rabu, 26 Mei 2021. Video tersebut telah mendapat view sebanyak 1.3 juta kali dilihat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mungkin mbaknya Cuma salah satu aja yg ngomongin soal harga yg ga masuk akal.. Padahal kenyataannya bwanyak mungkin dan gak mau speak up.. Karena, percumaaa tidakk adaa yg menindakk lanjutiii..,” tulis @txtfromjogja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam video singkat tersebut tampak seorang perempuan yang merekam dirinya berbicara sambil berjalan menggunakan kamera depan ponselnya, netizen ini rupanya baru saja usai menyantap pecel lele dari salah satu Pedagang Kaki Lima atau PKL Malioboro Yogyakarta. Di video tersebut dirinya menulis makan pecel lele dengan harga yang tidak masuk akal.

“Makan pecel lele harganya ga masuk akal,” tulisan dalam video tersebut.

Padahal sebelum membeli, demi menghindari terjebak harga mahal perempuan dalam video itu sudah menanyakan harga di awal. Namun tetap saja dirinya merasa diakali, padahal niatnya untuk makan di warung untuk memajukan usaha kecil menengah alias UMK.

Dirinya menyebutkan harga pecel lele yang dimakannya dihargai Rp20 ribu, namun itu belum termasuk nasi, alias harus menambah Rp7 ribu lagi untuk satu porsi pecel lele plus nasi. “Oke sama nasi, nasi biasanya 4 ribu sampai 5 ribu (rupiah) engga si?” kata netizen ini.

Harga satu porsi pecel lele tersebut ternyata belum termasuk dengan lalap dan sambal, “Biasanya kita makan pecel lele itu harusnya udah ada lalap betul? Ternyata kita mau pesan lalap itu nambah Rp10 ribu lagi,” katanya. Jadi satu porsi lengkap pecel lele, pemilik akun @aulroket ini harus membayar hingga Rp37 ribu. Dalam video tersebut ia mengaku tidak tahu apakah harga di warung lain juga sama atau dirinya sedang dijebak.

“Jadi menurut gue, gak tau ini gue yang lagi terjebak di satu tempat atau emang semuanya kayak gini juga gue enggak tau., Nggak mau nyebutlah pokoknya di daerah ini,” katanya.

Beberapa netizen pun menanggapi unggahan @txtfromjogja tersebut, @pututdanseterus membalas menurutnya kuliner pecel lele di mana-mana harusnya satu paket dengan nasi, sambal dan lalapan, “Panteslah protes,daftar harga pecel lele 20rb,ternyata belum sma nasi belum sma sambal lalapan..kan kyk dibegoin,” tulisnya.

“Bener sih, pecel lele definisi lele sama sambel sama lalap. Kalau di atas kyak jual lele goreng dan nasi dll pisah. Padahal lele mentah pun sekilo 24 ribu. Kebayang dong untungnya berapa,” balas @hey_weg.

Kejadian tembak harga tersebut rupanya juga pernah dialami salah seorang pengguna Twitter yang mengomentari, padahal kejadian sudah lama. “MALIOBORO kalo nembak harga emg ga masuk akal. Dlu skitar th 2015, pnah beli warung klontong masuk gang, yakult isi 6 + aqua besar 2 botol, tau hrganya brp? 45 RIBU RUPIAH. Niatnya menyehatkan usus, malah jatuhnya dada sesak,” tulis @yunussuhariadi.

@lia_aja juga menanggapi video tersebut, menurutnya jika ingin membeli kuliner di kawasan tersebut ada dua hal yang perlu diperhatikan, “1. Jangan duduk sebelum tau harga, 2. Semua dagangan emperan di malioboro BISA DITAWAR,” tulisnya.

Balasan @lia_aja tersebut kemudian direspons oleh @GendolKevao, netizen ini membandingkan perbincangan antara pembeli dan penjual di Jogjakarta dengan daerah lain, “Normal: bu pecel lele berapa? 20ribu. Kalau di jogja: bu pecel lele berapa? pecel lele 20ribu, tambah nasi 7ribu, tambah lalapan+sambel 10ribu tambah es teh 7ribu, nawar 25ribu, jare bakule "kere kere" wkwkwkwk,” tulis akun tersebut.

Berbeda dengan netizen lain @Ety67569921 mengungkap bahwa kejadian seperti itu sudah terkenal sejak lama, menurutnya percuma bersuara, “Emang terkenal sejak dl...percuma speak up tmpte..nanti mereka buka dd nama beda eh orangnya sama..mndgan lsg d seragamkan aj harga segini yg masik akal,daftar menu kudu pake hrga..wawali mau ksih tindakan..skalian pak harga d standarkan yg wajar aja.jgn merusak citra jogja,” tulisnya.

Keluhan si wisatawan tersebut sudah dibantah oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta HeroePoerwadi yang mengatakan kejadian tersebut tidak terjadi di kawasan PKL Malioboro. 

Heru mengatakan Pemkot Yogya telah menginstruksikan seluruh petugas Jogo Malioboro (Jogoboro) menyisir seluruh pedagang makanan lesehan seharian penuh di kawasan wisata utama itu, pada Rabu, 26 Mei 2021.

"Kami sudah temui seluruh pedagang dan pimpinan komunitas PKL Malioboro, di sepanjang jalan itu tidak ada (PKL yang nuthuk harga itu), harga yang tercantum masih wajar," kata Heroe.

Hal yang sama disampaian Ketua Paguyuban Lesehan Malam Malioboro Sukidi turut merespon viralnya video itu. "Yang perlu dipahami, kadang pedagang yang ada di sirip-sirip jalan Malioboro juga dianggap kalau itu PKL Malioboro. Padahal mereka yang berdagang di sirip-sirip jalan itu tidak masuk paguyuban," kata dia.

Paguyuban, kata dia, tak bisa mengontrol para PKL yang ada di sirip-sirip Malioboro itu. Ia pun menyesalkan wisatawan yang membuat pengakuan harga pecel lele tak masuk akal itu tak menyertakan bukti-bukti pendukung dan hanya sekadar omongan saja

HENDRIK KHOIRUL MUHID | PRIBADI WICAKSONO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus