Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Kawasan Wisata Pantai Kelapa Lima, Kota Kupang, pada Selasa, 5 Desember 2023. Pantai yang diresmikan pada Maret 2022, kini menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Antara, dalam suasana santai, Jokowi mengenakan kaus cokelat lengan panjang sambil menikmati pertunjukan seni dan musik dari para musisi lokal. Menariknya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ikut memeriahkan acara dengan memainkan drum dan bernyanyi di atas panggung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suasana semakin meriah saat musik Gemu Famire menggema, memicu partisipasi warga yang bergabung menari bersama. Presiden Jokowi tak ketinggalan turut menari, menunjukkan keakraban dan kedekatannya dengan masyarakat.
Melalui unggahan media sosialnya, Presiden mengapresiasi keindahan dan kebersihan Kawasan Pantai Kelapa Lima tersebut. Ia memberi pesan kepada Pj. Wali Kota Kupang untuk menjaga fasilitas ini dengan baik dan memanfaatkannya demi kesejahteraan warga setempat.
Keindahan Alam Kota Kupang
Kota Kupang, dengan visinya sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di NTT yang berorientasi pada Kota Pantai, tengah mengembangkan diri sebagai destinasi wisata yang unik. Mengutip RTRW Kota Kupang 2011-2031, kota ini berupaya menjadi kota pantai yang modern dan berkelanjutan. Salah satu wujudnya adalah Pantai Kelapa Lima, yang menjadi kawasan wisata kuliner setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Maret 2022.
Kota ini memiliki garis pantai sepanjang 22 km, yang sebagian besar telah dijadikan kawasan terbuka publik. Dari Pelabuhan Tenau hingga Pantai Lasiana, berbagai spot menarik seperti Pantai Teddy’s Kota Lama, Pantai Pasir Panjang, dan Pantai Lasiana telah menjadi tempat rekreasi favorit. Keindahan alam yang ditunjang oleh laut, pantai, dan hutan mangrove membuat Kota Kupang memiliki daya tarik sendiri.
Kawasan pantai Kota Kupang bukan hanya tempat wisata semata, tetapi juga menjadi pusat kegiatan masyarakat. Aktivitas keagamaan, seperti ritual gereja dan ibadah, sering dilakukan di kawasan pesisir pantai Kelapa Lima. Masyarakat lokal dan wisatawan dapat menikmati kebebasan mengunjungi kawasan ini, menikmati hijaunya pohon lontar, gamal, dan kelapa.
Pantai Kelapa Lima di Kupang. Shutterstock
Pembangunan Kota di Pesisir
Dalam upaya mempercantik wajah Kota Kupang, pemerintah giat membangun infrastruktur publik dan ruang terbuka. Konsep Waterfront City dengan penataan ruang publik tepi pantai menjadi fokus pembangunan.
Dilansir dari situs Parekraf NTT, Kupang Square di Pantai Teddy’s, Kawasan Pantai Kelapa Lima, dan Boulevard Koridor III adalah contoh upaya untuk menciptakan ruang terbuka yang mendukung konsep waterf front city.
Menurut salah satu artikel dari Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur, Pantai Lasiana disebut sebagai salah satu pantai unggulan yang menarik perhatian sebagai ikon Kota Kupang. Meskipun sudah menjadi kawasan wisata, pembangunan yang terus berlanjut bertujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan pengunjung.
Dengan pembangunan taman, penataan pedestrian, dan lampu jalan, Kota Kupang bertransformasi menjadi destinasi wisata yang lebih modern. Upaya pemerintah didukung oleh Kementerian PUPR, menciptakan Kupang sebagai Water Front City yang representatif dan ikonik.
Dalam perkembangannya, Kota Kupang tidak hanya menyesuaikan diri dengan perkembangan global tetapi juga menjaga keunikan lokalnya. Pembangunan hotel, gedung pencakar langit, dan restoran di pesisir pantai menjadi gambaran modernitas kota ini.
Sebagai destinasi wisata yang berkembang, Kota Kupang menawarkan pesona alam, kegiatan masyarakat yang beragam, dan pembangunan kota yang terus mengikuti tren global. Ruang terbuka publik di tepi pantai menjadi daya tarik utama bagi warga dan pengunjung untuk menikmati keindahan Kota Kupang yang terus berkembang.