Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Konsep video klip Mutha Futha yang dilantunkan Denada sudah sangat disesuaikan berdasarkan lagunya. Denada bersama timnya, turut menyesuaikan busana dan aksesori yang digunakannya sampai gerakan-gerakannya mengikuti gaya hip hop kekinian, misalnya seperti dalam video Nicki Minaj. Hingga set dan cahaya juga diselaraskan dengan nuansa hip hop.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Video ini gue banget. Yang bikin juga orang-orang berdarah hip hop kental. Jiwa kami para rapper dan pencinta hip hop ada di sini. Jadi video ini menurut saya, benar-benar hip hop by blood. Mau hip hop, ya ini hip hop,” jelas Dena.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Denada menekankan lagunya tersebut murni bentuk ekspresi seorang seniman.
Di antara bahasa slang yang mendominasi lagu, Denada juga menyelipkan dua kalimat dalam bahasa Batak. Adanya bahasa Batak di video ini tambah memantik emosi segelintir orang yang berasal dari suku tersebut.
“Banyak juga yang enggak tahu saya orang Batak lalu berkomentar, mengapa saya pakai bawa-bawa bahasa Batak segala. Saya ini orang Batak, nama saya Denada Tambunan,” bilang Denada seraya tertawa.
Denada menyambung, kalimat pertama dalam bahasa Batak itu bermakna, “Cuma saya dan anak saya yang bisa membuat hati saya senang.
Lalu kalimat selanjutnya bermakna: dengar, ya saya ini perempuan Batak, enggak ada yang bikin saya takut.” Kalimat kedua ini khusus dipersembahkan untuk para hater.
Hujatan warganet bertubi-tubi, Denada tidak ambil pusing. Ia juga tidak kapok membuat karya bernuansa hip hop dan berpenampilan seksi. “Well, ini saya. Dari dulu sampai sekarang bukannya saya memang begini, ya?” tukas Denada.