Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kemoterapi yang dijalani putri semata wayang Denada, Shakira Aurum, memberi dampak perubahan pada fisiknya. Tidak hanya membuat tubuhnya menjadi lemas, tapi kemoterapi juga membuatnya kehilangan rambut. Agar kerontokan rambut Shakira tidak terlalu kentara, Denada membujuknya untuk memangkas rambutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dena berpikir, kalau rambut Shakira dipangkas cepak, kerontokannya tidak akan terlalu kelihatan. Supaya Shakira mau dipotong rambutnya, Dena kemarin itu juga memotong sendiri rambutnya sampai cepak,” kata Emilia ketika dihubungi via telepon, Kamis, 26 Juli 2018.
Denada juga membuat asisten dan stafnya, yang ikut menetap di Singapura, memendekkan rambut mereka. Mereka kompak mengatakan kepada Shakira, alasan memotong rambut adalah agar mendapatkan rambut yang lebih bagus lagi dari Allah.
Melihat rambut mamanya dan orang-orang di sekelilingnya cepak, Shakira akhirnya setuju rambutnya dipangkas. Sayangnya, saat rambutnya akan dipangkas, Shakira mengalami demam.
“Saat demam itu semuanya harus steril, kondisi tubuh benar-benar harus dijaga. Akhirnya Shakira belum jadi potong rambut,” Emilia bercerita.
Demam, bagi penderita leukemia, memang butuh perawatan intensif. Selama masa pengobatan, dokter selalu mengingatkan orang tua agar memperhatikan betul setiap perubahan fisik dan perilaku anak. Demam adalah salah satu kondisi yang harus diwaspadai.
Saat ini putri Denada masih menjalani perawatan intensif oleh tim dokter di Singapura. Dari informasi yang ia tahu, perawatan intensif penderita kanker darah bisa memakan waktu selama enam bulan.