Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Di Penginapan Kampung Wisata Halal Ini, Pelancong Wajib Bersarung

Kampung Wisata Halal menawarkan berbagai paket wisata halal yang dapat dinikmati wisatawan lokal maupun mancanegara

12 Januari 2018 | 09.31 WIB

Indonesia pantas disebut sebagai kiblatnya pariwisata halal dunia.
Perbesar
Indonesia pantas disebut sebagai kiblatnya pariwisata halal dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Mataram - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah mencanangkan pengembangan Kampung Wisata Halal, di Lingkungan Karang Jangkong, Kecamatan Cakranegara, Rabu, 10 Januari 2018. Ini merupakan Kampung Wisata Halal pertama di Nusa Tenggara Barat.

Baca juga:

Indonesia Peringkat Tiga Sebagai Destinasi Wisata Muslim

Keraton Kasepuhan Rancang Festival Wisata Halal Dunia 2018


Lingkungan Karang Jangkong atau Kangkong Halal Tourism Town ini digagas Ida Wahyuni Sahabudin bersama kelompok sadar wisata Lingkungan Kangkong. Pemerintah setempat memberikan apresiasi terhadap inisiatif komunitas dalam menciptakan kampung wisata halal tersebut.

Kampung Wisata Halal Kangkong ini sekaligus menjadi tujuan wisata religi baru di Mataram, selain Masjid Hubbul Wathan Islamic Center.

Ida mengatakan Kampung Wisata Halal menawarkan berbagai paket wisata halal yang dapat dinikmati wisatawan lokal maupun mancanegara. "Beberapa program yang dilaksanakan, antara lain pusat kuliner tradisional halal, pondok wisata halal, rumah pintar, dan wisata religi,” ujarnya.

Untuk pusat kuliner tradisional halal, di Kangkong tidak diperbolehkan menjual minuman keras baik tradisional maupun pabrikan. Begitu juga dengan makanan serta jajaran tradisional, diproduksi dengan standar halal yang telah ditetapkan.

Program pondok wisata halal adalah berupa penginapan di rumah warga dengan mengikuti standar halal. Aturan yang ditetapkan itu, antara lain para tamu tidak boleh menggunakan celana pendek dan diharuskan menggunakan sarung.

"Selama berada di pondok halal, mereka harus menggunakan sarung. Pondok halal dilengkapi juga dengan arah kiblat dan alat salat," katanya.

Adapun program rumah pintar merupakan wadah edukasi dengan berbagai kegiatan. Di sana pengunjung dapat mengikuti program belajar bahasa Inggris, kelas memasak, serta pembuatan kerajinan tangan yang dilakukan remaja masjid di Kangkong.

"Jadi, tamu akan dijelaskan cara membuat makanan dan minuman halal yang tersedia, termasuk cara membuat kopi tradisional yang tidak ada di daerah atau negara mereka," ucapnya.

Untuk program wisata religi, kelompok sadar wisata Kangkong menghidupkan kembali program Gubernur Nusa Tenggara Barat, yakni program gerakan magrib mengaji. "Jadi, pada wisatawan termasuk yang non-muslim boleh melihat anak-anak mengaji, tentu harus datang dengan cara berpakaian yang layak dan sopan," tuturnya.

Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana, memberikan respons positif terhadap pencanangan kampung wisata halal oleh pemerintah provinsi ini. "Meskipun program kampung wisata halal dimotori pemerintah provinsi, tetapi lokusnya berada di wilayah Mataram. Sehingga kita harus ikut berkontribusi memberikan dukungan," katanya.

ANTARA

Berita lain:

Melihat Uniknya Komodo Betina Mengerami Telur di Pulau Rinca

Meramaikan Bukit Menoreh, 2 Kampung Teh Hadir di Yogyakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus