Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Edutrip Mengenal Simbiosis Mutualisme Alam Liar di Padang Sabana Sembawa

Edutrip di area padang sabana seluas 268,04 Ha milik BPTU-HPT akan dapat banyak hal baru: ilmu alam dan me-refresh pikiran. Tiket hanya 35 ribu rupiah

9 Desember 2024 | 17.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Sembawa (BPTU-HPT Sembawa), akan menjadikan kawasan seluas hampir 300 hektar ni sebagai sarana edutrip. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat memasuki lahan milik Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Sembawa atau BPTU-HPT Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan diminta untuk segera mengenakan pelindung alas sepatu berwarna biru muda. Tandanya perjalanan edutrip bakal segera dimulai. Penutup alas kaki wajib dikenakan untuk menjaga kebersihan serta kesehatan pengunjung dan juga hewan hewan yang akan dijumpai kelak di areal padang sabana seluas 268,04 hektare.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan kali ini menggunakan kereta wisata. Dimulai dengan melewati pintu gerbang, seketika itu juga sepanjang mata memandang, tampak area tanam yang hijau, kebun semai, area pembuatan pupuk organik. Bila beruntung selama dalam perjalanan, pengunjung akan menjumpai ratusan burung kuntul yang sedang mematuk kutu caplak yang menempel di badan sapi, dii atas hamparan padang penggembalaan sebuah puncak tertinggi di BPTU-HPT Sembawa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keakraban antara sapi dan burung kuntul inilah yang disebut sebagai salah satu contoh simbiosis mutualisme alam liar di areal yang terletak pada 103 – 08 Lintang Selatan dan 104 - 18 Bujur Timur. Benar saja, dari puncak Landmark yang bertuliskan 'I Love BPTU- HPT Sembawa sebagai tempat pemberhentian pertama, terlihat segerombolan sapi berbagai ukuran. Rasa penasaran makin tinggi sehingga kereta pun diminta melanjutkan perjalanan untuk mendekati gerombolan tadi. 

Sapi-sapi ini ternyata sedang menyantap pakan yang disiapkan oleh pengelola. Hadirnya puluhan ekor sapi ini, dijaga ketat oleh sekelompok burung kuntul yang sedang asik mematuk kutu caplak. Pengendara kereta pun menghentikan kendaraannya persis didekat paddock yang dibatasi oleh kawat besi. Tidak ingin menyia nyiakan kesempatan langkah ini, pengunjung diperkenankan turun untuk menangkap dan merekam momen itu di kamera dan gawai masing masing. 

Trip belum usai, kereta wisata yang ditumpangi melaju menuruni jalan beraspal hingga membuat mata ini melihat kawananan burung ayam ayam sedang mencari makan di tepian embung. 

Segerombolan burung kuntul putih terbang diatas puluhan ekor sapi di lahan milik BPTU-HPT Sembawa Banyuasin, Sumatera Selatan. Atraksi alami ini akan menjadi salah satu suguhan menarik bagi peserta edutrip. TEMPO/Parliza Hendrawan

Tofografi BPTU HPT

BPTU-HPT Sembawa yang merupakan salah satu unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan ini berlokasi di kilometer 29 Jalan Raya Palembang – Pangkalan Balai, Desa Lalang Sembawa, Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan.

Lokasinya berjarak sekitar dua kilometer dari jalan raya, berdampingan dengan Pusat Penelitian Karet dan SMK PP Negeri Sembawa. Topografi kawasan ini bergelombang dan berbukit landai dengan kemiringan antara 5 hingga 20 derajat serta ketinggian 10 meter dari permukaan laut. 

Sarana edutrip

Selama edutrip ini, pengunjung dapat menyaksikan gerombolan ternak sapi di padang penggembalaan, beraneka ragam rumput, yang berpadu dengan hewan ekosistem liar seperti gerombolan burung kuntul putih, burung raja udang, burung belibis, burung but-but, burung murai, burung tekukur, burung krocokan, burung ayam-ayam, burung kolibri, burung hantu, dan spesies burung liar lainnya.

Kepala BPTU-HPT Sembawa, Muhammad Imron, mengatakan pihaknya akan mengembangkan kawasan tersebut sebagai sarana edutrip yang terbuka untuk umum. Edutrip menjadi pilihan karena memiliki banyak manfaat, terutama bagi pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum yang ingin belajar tentang peternakan dan lingkungan. 

Edutrip dapat memberikan peserta kesempatan untuk mengamati perilaku alami sapi dalam lingkungan terbuka membantu memahami hubungan antara hewan, tumbuhan, dan ekosistem. Selain itu, berada di alam terbuka di padang penggembalaan memberikan suasana yang menenangkan dan menyegarkan pikiran. "Interaksi langsung dengan hewan dan alam dapat mengurangi stres dan meningkatkan kepedulian terhadap makhluk hidup," katanya. 

Katim Informasi dan Jasa Produksi, Firmansyah Budiyanto, menambahkan untuk mewujudkan kawasan BPTU-HPT Sembawa sebagai ladang edutrip, pengelola sudah melakukan sejumlah riset riset terkait protokol dan rute perjalanan yang memungkinkan dilalui pengunjung dengan tetap memperhatikan kesehatan ternak. 
Selain itu juga, mendesain kendaraan edutrip yang nyaman dan memungkinkan pengunjung memandang keindahan sabana dan ternak sapi yang sedang digembalakan, menyiapkan spot-spot pemberhentian di beberapa titik edutrip untuk berswa-foto. 

Tidak berhenti sampai di situ, pengelola menyiapkan program liburan untuk anak-anak. Di mana anak-anak mendapatkan edukasi mengenal ternak, mendapat kesempatan memberi makan anak ayam, mengenal larva maggot, dan berkreasi membuat craft ternak. "Harga tiket 35 ribu dan pada saat launching ada promo 70 persen dengan tiket seharga 10 ribu rupiah. Namun perlu dicatat juga kami belum dapat memastikan kapan waktunya launching," pungkas Firmansyah.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus