Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Eloknya Vihara Cemara Asri, Salah Satu yang Terbesar di Indonesia

Vihara Cemara Asri Deli Serdang adalah salah satu vihara terbesar di Indonesia, yang dilengkapi taman cantik tempat berkumpulnya ratusan bangau.

13 Februari 2018 | 14.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bila menyebut Cemara Asri Medan, orang yang mengerti pasti langsung membayangkan Maha Vihara Maitreya atau yang biasa disebut Vihara Cemara Asri.

Tempat ibadah penganut Buddha ini dibangun pada 1991 dan diresmikan pada 21 Agustus 2008. Sebagai salah satu vihara terbesar di Indonesia, tempat ibadah ini mempunyai daya tarik tersendiri.

Baca juga: Kelenteng-kelenteng di Jalan Raya Pos Daendels

Bangunan Vihara Cemara Asri yang berada di lahan seluas 4,5 hektare ini tampil dengan ornamen khas Tiongkok pada beberapa bagian. Tentu saja itu menarik untuk dicermati atau menjadi latar belakang pemotretan.

Vihara yang mampu menampung ribuan orang ini, banyak dikunjungi turis lokal maupun yang datang dari kota lain, bahkan turis mancanegara. Para turis bisa masuk ke dalam, tentunya dengan tetap menjaga ketenangan dan kebersihan.

Di bagian dalam, gedung ini terbagi dalam tiga balai dengan kapasitas yang berbeda-beda, di antaranya Baktisala umum dengan kapasitas 1.500 orang, Baktisala Maitreya yang berdaya tampung 2.500 orang, dan balai pertemuan berkapasitas 2.000 orang.

Untuk mempercantik lingkungan, ada Taman Avalokitesvara dan taman bermain anak. Selain itu, pengunjung juga bisa mampir ke toko suvenir untuk membeli pernak-pernik yang bisa menjadi kenang-kenangan.

Vihara yang berada di Kompleks Cemara Asri, Desa Samali, Percut Sei Tuan, ini sebenarnya masuk ke Kabupaten Deli Serdang. Cuma memang tak jauh dari Kota Medan. Lokasinya berada tepat di sebelah danau yang dikelilingi pepohonan dan pada sore hari biasanya menjadi tempat bercengkerama burung-burung bangau.

Konon, ratusan bangau itu menjadikan kerimbunan di sebelah vihara sebagai tempat singgah sebelum migrasi ke tempat lain.

Selepas sore, bila beranjak dari vihara, di boulevard perumahan ini berderet restoran dengan sebagian tempat duduk ditempatkan di bagian luar. Kebanyakan tempat makan itu menyuguhkan menu ikan laut atau olahan Cina.

Tentunya itu bisa menjadi pilihan ketika perut Anda keroncongan. Wisata kuliner pun menutup perjalanan wisata religi di Cemara Asri.

Artikel Lain: Kue-kue Khas Imlek dan Maknanya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus