Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta optimistis sektor pariwisata yang menjadi andalan perekonomian di wilayah itu bakal pulih tahun ini. Dinas Pariwisata DI Yogyakarta menyusun lagi Calender of Event 2021 atau kalender wisata dan budaya sepanjang 2021 sembari tetap menerapkan protokol kesehatan dan terus menggencarkan vaksinasi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada kalender itu, sedikitnya terdapt 71 acara budaya dan wisata yang terbagi dalam delapan kategori dan 34 event ikonik yang mengedepankan agenda budaya serta pariwisata bertaraf nasional maupun internasional. "Kami berharap informasi agenda pariwisata ini menginspirasi dan menjadi panduan calon wisatawan untuk berkunjung, serta dapat mengatur jadwal liburan dengan lebih baik," kata Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Singgih Rahardjo, Sabtu 6 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agenda pariwisata yang bakal berlangsung sebentar lagi adalah tradisi Peksi Burak di Keraton Yogyakarta. Acara ini berlangsung pada Rabu - Jumat, 10-12 Maret 2021. Peksu Burak merupakan tradisi persembahan yang digelar Keraton Yogyakarta dengan simbolis burung Burak yang diyakini sebagai kendaraan Nabi Muhammad SAW saat melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj. Tradisi ini sebagai sarana dakwah ajaran Nabi Muhammad SAW.
Pada Kamis, 11 Maret 2021, masih di Keraton Yogyakarta, akan berlangsung tradisi Ngebluk yakni prosesi pembuatan adonan apem sebelum acara apeman untuk memperingati kenaikan tahta atau Hajad Dalem Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X. Esok harinya, Jumat, pada 12 Maret 2021 berlangsung tradisi Ngapem, apeman, atau prosesi membuat apem tadi sebagai rangkaian acara adat peringatan kenaikan tahta tadi.
Para keluarga serta kerabat keraton turut serta dalam tradisi memasak apem di Bangsal Sekar Kedaton, Komplek Keputren, Kraton Yogyakarta, 17 Mei 2015. Kue apem ini hanya dibuat oleh wanita, baik istri Raja, anak dan keturunan raja, serta kerabat Keraton dengan alasan wanita adalah pelayanan dari pria. TEMPO/Pius Erlangga.
Setelah mengikuti tradisi Peksi Burak, Ngebluk, dan Ngapem di Keraton Yogyakarta, wisatawan dapat menyaksikan Festival Andong. Festival ini yang berlangsung di akhir pekan, Sabtu - Minggu, 13-14 Maret 2021 di kawasan Sleman City Hall, Denggung, Kabupaten Sleman, pukul 10.00 - 18.00 WIB.
Pada hari yang sama, Sabtu 13 Maret 2021, juga berlangsung Tingalan Jumenengan Ndalem Sri Sultan HB X. Ini adalah agenda yang digelar Keraton Yogyakarta dalam rangka memperingati ulang tahun kenaikan tahta. Selanjutnya, Minggu, 14 Maret 2021, wisatawan dapat berkunjung ke Pantai Parangkusumo Bantul untuk menyaksikan prosesi Labuhan Keraton Ngayogyakarta. Dalam tradisi ini, Keraton Yogyakarta melabuh benda-benda tertentu yang disebut sebagai ubarampe labuhan. Maksud dari labuhan ini sebagai doa dan pengharapan untuk membuang segala macam sifat buruk.
Di akhir bulan ini, Sabtu - Minggu, 27 - 28 Maret 2021, wisatawan dapat mengikuti event Coast to Coast yang merupakan agenda lari lintas alam. Titik mulai dan akhir di seputar Pantai Depok, Bantul. Pada hari yang sama, ada pula agenda lari lintas alam dengan start dan finish di Museum Parangtritis Geomaritime Science Park. Rencananya tersedia beberapa kategori lari, yaitu 13 kilometer, 25 kilometer, 50 kilometer, 70 kilometer, 100 kilometer, dan peserta khusus 5 kilometer.
Singgih Rahardjo menjelaskan, semua kegiatan dalam kalender wisata dan budaya itu wajib mengikuti kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Kaami ingin mencapai visi menjadikan Yogyakarta sebagai pusat pendidikan, budaya, dan destinasi wisata terkemuka di Asia Tenggara pada 2025," ujarnya.
Wakil Gubernur DI Yogyakarta, Paku Alam X melihat kondisi pandemi Covid-19 saat ini membuat pemulihan pariwisata tidak mudah dan tidak singkat. "Ada perubahan preferensi wisatawan dalam fase new normal," kata Paku Alam. Wisatawan di era new normal, menurut dia, mengutamakan faktor higienitas pada akomodasi, tempat wisata, dan amenitasnya.
Sektor pariwisata DI Yogyakarta terpuruk sepanjang 2020 karena pandemi Covid-19. Kunjungan wisatawan Yogyakarta anjlok hingga sekitar 1 juta orang pada 2020, dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 4 juta wisatawan. Aktivitas di sektor pariwisata diharapkan pulih jika masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan pemerintah menggencarkan vaksinasi Covid-19.