Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor dan musisi, Fedi Nuril masih ramai jadi perbincangan netizen karena sikapnya pada Pilpres 2024 yang menolak memilih pasangan calon presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Sejak terbuka bahwa dia tak akan memilih paslon tersebut karena rekam jejaknya, kini Fedi Nuril kembali mencuri perhatian lantaran konsisten menanggapi kritik yang menyerbunya dari pendukung paslon 02.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cuitan-cuitan Fedi Nuril yang banyak trending di Twitter/X pun tak luput dari sorotan. Pemeran film Ayat-ayat Cinta itu vokal menyuarakan pendapatnya dengan menggunakan istilah-istilah, seperti "Taplak" dan "Telentang" saking gemasnya dengan para buzzer yang menyerangnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah memutuskan ogah pilih paslon 02 pada 1 Februari 2024, Fedi Nuril rajin menanggapi kritik netizen dari pendukung kubu tersebut. Awalnya, dia disebut tengah melakukan black campaign karena cuitannya itu. Namun, aktor tersebut dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak mengajak orang lain, terkhusus pengikutnya.
"Gue cuma gak mau terduga pelaku penculikan aktivis ‘98 jadi presiden. Membaca saja kamu sulit. Gue gak ngajak orang lain. Gue cuma menyatakan gak akan milih 02," cuit Fedi Nuril pada 4 Februari 2024.
Fedi Nuril Pakai Istilah Taplak dan Telentang Membalas Netizen
Meski mengaku belum menentukan pilihannya per 6 Februari 2024, Fedi Nuril terus menuai hujatan atas cuitannya itu. Bahkan, dia sampai dinilai kampungan hanya karena menyuarakan pendapat di platform pribadinya. "Yang pasti majority rakyat Indonesia dengan suara 50%+1 akan memilih 02. Yang kampungan cuma elu ikutan tagar asal bukan 02," tulis netizen @yat*** membalas cuitan Fedi Nuril.
Melihat balasan itu, Fedi Nuril tak tinggal diam. "'Yang pasti'? Macam Tuhan juga lo. Tahu apa lo soal adab? Lo sendiri nyebut orang kampungan. Gue akan tetap menghormati institusi kepresidenannya. Tapi, kalau ada presiden yang pernah nyulik orang dan masih ada yang belum dikembalikan, itu tidak pantas dihormati," cuit Fedi Nuril.
Kembali berdebat sengit dengan salah satu netizen itu, Fedi yakin pada pendirian soal tak mau memilih calon presiden yang menjadi terduga penculik antivis pada 1998. "Gak usah ngatur-ngatur gue mau nyinyirin siapa, Taplak! Capres pelaku penculik aktivis 98 yang masih mimpi mau jadi presiden harus dinyinyirin," tulis Fedi Nuril.
Perdebatan sengit di platform tersebut pun berakhir karena netizen pendukung 02 memblokir Fedi Nuril. Personel grup band Garasi itu menyebut istilah "Telentang" untuk mengomentari sikap para buzzer yang tak bisa menerima pendapatnya. Begini balasan Fedi Nuril, "Ternyata lo gak kuat mental berdebat di sini bisanya ngeblokir. Mendingan lo telentang di atas meja aja sana."
Fedi Nuril: Gue Cuma Mau Bersuara
Opini artis Tanah Air kelahiran 1 Juli 1982 ini terus digoreng oleh para netizen paslon 02. Walau demikian, ia mengaku tetap akan bersuara karena capres yang hingga kini masih mencalonkan diri memiliki rekam jejak yang menurutnya tak bisa diterima. "Masih saya bahas karena belum diadili dan masih ada yang belum pulang entah masih hidup atau mati," cuit Fedi Nuril.
Dikomentari narasinya basi karena selalu membahas soal penculikan, Fedi tak peduli. Ia tetap vokal menyuarakan pendapatnya untuk tidak memilih paslon tersebut, "Gue gak peduli narasinya udah basi atau enggak. Gue cuma mau bersuara."
"Gue kasih utas pendek yang perlu dipahami dan diketahui generasi saat ini. Kenapa isu penculikan terkesan diangkat tiap 5 tahun? Karena si pelaku penculikan masih nyapres lagi. Dari 2007 sampai sekarang Aksi Kamisan masih dilakukan tiap Kamis di depan Istana Negara. Silakan kembali telentang di atas meja," tulis Fedi Nuril.