Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fotografer senior, Darwis Triadi mendapat cemoohan netizen karena komentarnya soal Aksi Kamisan yang bikin geram. Laki-laki bernama lengkap Andreas Darwis Triadi ini dikritik warganet sebab komentarnya itu dianggap menunjukkan sikap yang tak berempati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui akun Instagram pribadinya, @darwistriadi, fotografer itu menuliskan komentar dari salah satu media nasional yang mengunggah momen Aksi Kamisan. Sebagai informasi, Aksi Kamisan yang belakangan ini kembali ramai diperbincangkan merupakan gerakan yang dilakukan para keluarga korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) termasuk penculikan aktivis di 1997-1998. Aksi ini dilakukan tiap Kamis di depan Istana Negara, Jakarta.
Komentar Darwis Triadi di Foto Aksi Kamisan Sumarsih
Darwis menuliskan komentarnya di foto yang menampilkan Sumarsih saat mengangkat kartu merah sambil memegang payung di tengah Aksi Kamisan. Sumarsih adalah perempuan paruhbaya, ibu dari Realino Norma Irawan, mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas saat Tragedi Semanggi I pada 13 November 1998.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam komentarnya itu, Darwis justru mengaitkan Aksi Kamisan ini dengan kontestasi Pemilu 2024, khususnya Pilpres yang saat ini diungguli oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. “Wes tooo, Pemilu wes rampung bu. Tinggal nunggu KPU. Quick count juga sudah ada,” tulis Darwis Triadi dalam bahasa Jawa pada Jumat, 16 Februari 2024.
Yang bikin emosi netizen memuncak, ia juga meminta Sumarsih menerima hasil Pemilu tahun ini. Komentar Darwis ini menganggap bahwa Aksi Kamisan hanyalah bentuk perlawanan atas unggulnya suara paslon 02. “Trimo karo lapang dodo, ora usah nggawe ribut malah. Ojo gelem dikongkon ngene pun kundur mawon,” tulisnya.
Aktivis HAM Sumarsih berorasi saat aksi Kamisan ke-600 di Jakarta, Kamis 5 September 2019. Dalam aksinya mereka menuntut segera diselenggarakannya pengadilan HAM di Indonesia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Dalam bahasa Indonesia, komentar dari Darwis Triadi ini berarti, "Sudah ya, pemilu kan sudah selesai bu, tinggal tunggu KPU, quick count juga sudah ada. Terima saja dengan lapang dada, tidak usah buat ribut, jangan mau disuruh begini, sudah balik saja." Hal ini sontak bikin warganet marah karena sosok yang dinilai jadi panutan dalam dunia fotografi itu malah bikin runyam dan tak menghargai perasaan korban penculikan aktivis 1998. Ia dinilai tak punya empati kepada keluarga korban.
Dihujat Netizen, Darwis Triadi Menghapus Komentarnya
Sebelumnya, komentar Darwis kepada Sumarsih menjadi bulan-bulanan publik. Tanpa rasa bersalah, dia justru menghakimi para korban yang menuntut haknya di Aksi Kamisan. Akibat kecaman warganet, kini komentar Darwis sudah dihapus.
Meski begitu, jejak digital akan terus ada dan tulisannya beredar luas di berbagai platform, seperti Twitter/X. Banyak netizen yang membagikan ulang tangkapan layar komentar nir empatinya agar publik mengetahui hal tersebut.
Unggahan Instagram Darwis Triadi Diserbu Netizen yang Marah
Walau komentar di unggahan Aksi Kamisan sudah dihapus, akun Instagram miliknya diserbu netizen yang marah. Beberapa unggahan foto-foto terbarunya dibanjiri komentar pedas warganet. "Selamat anda turut menyumbang kesengsaraan dan menertawakannya," tulis netizen di unggahan Instagram Darwis pada 2 hari lalu.
"Itu orang tua di Aksi Kamisan udah 17 tahun cuma nanyain anaknya, cuma mau tahu siapa yang sebenarnya harus bertanggung jawab. Sesama rakyat kalau gamau bantu, ya jangan diseret-seret buat kepentingan politik. Jahat banget," tulis warganet @gil***.
"Jahat banget, lu jahat ke Ibu korban," tulis @sam***. "Nir empati," tulis @afn***. "Lu kasihan sama Ibu-ibu Palestina anaknya meninggal. Lu enggak kasihan sama Ibu-ibu Kamisan anaknya juga hilang/meninggal. Lu double standart," tulis netizen @sof*** di X pada 17 Februari 2024.