Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Deretan foto Presiden Joko Widodo terpajang saat peluncuran buku Jokowi Menuju Cahaya di Hotel Mulia Senayan, pada Kamis, 13 Desember 2018. Foto-foto hasil jepretan fotografer ternama, Darwis Triadi itu pun ramai dikunjungi dan menjadi latar foto para pengunjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Darwis bercerita pengalamannya memotret Jokowi yang jarang dialaminya, namun terjadi saat memotret Jokowi. "Seorang tokoh, kepala negara, pada saat saya foto dia menyerahkan semuanya kepada saya. Total," kata Darwis kepada Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Itu sebabnya, ujar Darwis, hasil fotonya bagus. "Artinya bahwa saya bisa mengambil energi Bapak.” Pada dasarnya memotret adalah interaksi energi. “Kita akan mendapatkan ekspresi dia yang sebenarnya."
Seluruh foto Jokowi yang dipamerkan di Hotel Mulia pada Kamis sore itu adalah hasil pemotretan Darwis dalam tiga kali pertemuan di Bogor. Dari tiga kali pertemuan, pemotretan dengan Jokowi berlangsung singkat. "Enggak sampai tiga jam.” Pengambilan foto yang pertama kira-kira hampir dua jam. Berikutnya, karena hujan, cuma 15 menit. “Yang ketiga juga sekitar 10-15 menit karena habis itu ada acara."
Jokowi, kata Darwis, tidak menempatkan diri sebagai seorang kepala negara, tapi sebagai orang biasa saat difoto. Darwis merasa tak ada jarak saat memotret Jokowi. Namun, ia tetap bisa melihat kekuatan kepemimpinan Jokowi.
Semua foto Jokowi yang digarapnya, kata Darwis, tanpa editing. "Lihat saja semua fotonya tidak ada rekayasa. Itu luar biasa," kata dia.
Ia mengatakan bahwa Jokowi tidak punya syarat apa-apa dan mempercayakan semua proses kepadanya. "Bapak memberikan trust kepada saya untuk bereksplorasi dalam waktu sebentar.”
Darwis Triadi mengatakan ada sinergi antara dia dan Jokowi saat pemotretan. ‘Dia enggak pernah coba untuk blocking energi. Lepas saja."