Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dubai terus tumbuh di tengah padang pasir. Tak sekadar oase, Dubai adalah simbol kehidupan modern di dunia. Dengan gedung-gedung prestisius yang terus tumbuh, Dubai seperti sketsa bagi para arsitektur dan perencana kota. Gedung-gedung modern ikonik terus bermunculan. TEMPO merangkum gedung ikonik yang sudah beroperasi dan yang akan segera dibuka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dubai World Trade Center. Gedung pencakar langit pertama di Dubai ini, telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan perdagangan internasional untuk Timur Tengah, sejak peresmiannya oleh Ratu Elizabeth pada tahun 1979. Bangunan berlantai 39 ini mungkin terlihat kerdil hari ini dibandingkan dengan menara lain di Sheikh Zayed Road, tetapi tetap merupakan kompleks terbesar yang dibangun khusus untuk acara dan pameran serta pusat pariwisata bisnis di wilayah tersebut. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Inggris John Harris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Burj Khalifa. Menara tertinggi di dunia ini membutuhkan sedikit pengenalan. Dengan tinggi lebih dari 828m dengan 162 lantai, bangunan ini adalah fitur cakrawala kota yang tidak dapat dilewatkan. Menara ini dirancang oleh arsitek Amerika Adrian Smith di Skidmore, Owings & Merrill yang menyerupai Hymenocallis atau Spider Lily - bunga gurun regional. Penggalian pondasi dimulai pada Januari 2004 dan enam tahun kemudian, Burj Khalifa dibuka pada Januari 2010.
Pencahayaan Burj Khalifa yang sempurna melengkapi karakter bangunan sebagai struktur sederhana dan elegan. Permukaan bangunan dihantam oleh serangkaian stroboskop, yang dapat diprogram secara individual untuk untuk memberikan efek pencahayaan pada gedung.
Museum Etihad berisi berbagai benda yang berkaitan dengan berdirinya Uni Emirat Arab. TEMPO/Zeno Group
Etihad Museum. Etihad Museum seluas 2,5 hektar berisi segala benda yang berkaitan dengan kisah berdirinya Uni Emirat Arab, dan terletak di sebelah Union House, di mana penandatanganan perjanjian pendirian UEA berlangsung pada tahun 1971. Dirancang oleh arsitek Kanada Moriyama dan Teshima, atap putih melengkung yang unik dari museum ini terinspirasi oleh bentuk konstitusi UEA. Bangunan ini juga dihiasi dengan tujuh kolom, yang melambangkan pena yang digunakan untuk menandatangani perjanjian.
Coca-Cola Arena. Gedung yang dibuka pada Juni lalu juga dikenal sebagai Dubai Arena. Ia diperuntukkan untuk pertunjukan musik, olahraga, dan hiburan. Arena ini terletak di City Walk dan menawarkan tempat duduk mangkuk dalam ruangan, dengan pemandangan 360 derajat, dan berkapasitas 17.000 orang. Dengan total luas lantai 3.870 meter persegi, lantai mangkuk arena 86m x 45m dapat diskalakan dengan sistem tempat duduk yang sepenuhnya retractable, menyesuaikan acara dan kapasitas penonton.
Expo 2020 Sustainability Pavilion. 'Terra', Sustainability Pavilion adalah salah satu dari tiga ruang di Expo 2020. Gedung ini menyampaikan pesan aspirasional tentang dunia alam, ekologi, dan teknologi kepada khalayak global. Distrik berbentuk kelopak ini mengambil inspirasi dari proses alami seperti fotosintesis, menangkap energi dari sinar matahari, dan air segar dari udara lembab.
Museum of The Future. Gedung atas inisiatif unik oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum ini, baru akan dibuka pada 2020. Museum of The Future mengeksplorasi masa depan sains, teknologi, dan inovasi. Didesain oleh Shaun Killa, bangunan ini sudah menjadi salah satu bangunan paling kompleks di dunia. Interior bangunan berbentuk bulat yang merepresentasikan bumi dan langit. Sedangkan ruang kosong di tengah merepresentasikan hal-hal yang tidak diketahui atau the unknown. Desain jendela dalam bentuk kaligrafi Arab dipahatkan pada bangunan yang melengkung.
Dubai Creek Tower. Meskipun belum dibuka, Dubai Creek Tower ditetapkan sebagai ikon global baru abad ke-21, Dubai Creek Tower diperkirakan akan menjulang dari jantung Dubai Creek Harbour hingga menembus awan, karena diharapkan lebih tinggi daripada Burj Khalifa. Dirancang oleh arsitek Spanyol neo-futuristik ternama, Santiago Calatrava. Struktur yang menentang gravitasi ini terinspirasi oleh bunga lili dan menara tradisional Arab.
Dubai Creek Tower menjadi gedung yang menembus awan. Lebih jangkung dari Burj Khalifa. Foto: @binyanstudios