Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Turki sedang bergulat dengan salah satu tantangan terbesar dari gempa bumi yang meratakan sebagian besar kota-kotanya. Saat ini, ada ratusan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal di tengah musim dingin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa yang melanda Turki dan Suriah pada Senin pagi, 6 Februari lalu dilaporkan telah menelan korban jiwa hingga 19.000 pada Kamis, 9 Februari 2023. Itu melampaui lebih dari 17.000 orang tewas pada 999 ketika gempa yang sama kuatnya melanda bagian barat laut Turki yang lebih padat penduduknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Turki, tenda-tenda didirikan di stadion dan pusat kota yang hancur, termasuk di resor pantai Mediterania dan Aegean di luar zona gempa. Resor itu biasanya sedang mempersiapkan pariwisata musim panas pada bulan-bulan ini dan kini tengah membuka kamar hotel bagi para pengungsi.
Meski begitu, dengan sekitar 6.500 bangunan runtuh dan banyak lagi bangunan yang rusak, ratusan ribu orang kekurangan tempat tinggal yang aman. Pengungsi Suriah, Bahjat Selo dan keluarganya telah berkemah di dekat blok angin dan rumah logam di Kahramanmaras sejak gempa menyebabkan retakan berbahaya di dindingnya.
“Terlalu berbahaya berada di dalam. Saat kami masuk untuk mengambil sesuatu, kami masuk seperti pencuri.” kata Selo. “Kami menghabiskan empat tahun di kamp. Dan ini lebih sulit. Ini sangat gelap."
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat negara telah menetapkan titik pertemuan bagi para tunawisma yang ingin dievakuasi dari zona gempa. Diperkirakan lebih dari 28.000 orang telah dibawa keluar sejauh ini, dengan hampir 5.000 pergi melalui jalan darat dan lebih dari 23.000 dengan pesawat.
Di kawasan resor Aegean Marmaris, pemilik Cettia Beach Hotel telah membuka hotelnya untuk para korban gempa. “Hotel saya tutup pada musim dingin dan diharapkan akan dibuka pada bulan April ketika musim panas dimulai. Kami sedang merenovasi hotel tetapi kami akan berhenti dan membuka hotel minggu depan,” kata Bulent Bulbuloglu, pemilik hotel.
Hotel-hotel di seluruh Turki telah mengalokasikan sekitar 10.000 kamar untuk para penyintas, kata Federasi Hoteliers Turki. Sebagian besar kamar ini berada di resor seperti Antalya, Alanya, Marmaris, Fethiye, Bodrum serta zmir dan Cappadocia.
“Hotel-hotel di Antalya menyambut tamu pertama mereka dari zona bencana pada Rabu pagi,” kata Ulkay Atmaca, Kepala Badan Industri Asosiasi Manajer Hotel Profesional.
Menteri luar negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada hari Kamis bahwa pemerintah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menyediakan akomodasi sementara bagi korban gempa yang ingin dipindahkan. “Di seluruh Turki, 15.729 orang telah ditampung di wisma negara, asrama mahasiswa, dan hotel,” kata Cavusoglu dalam konferensi pers di Ankara. “Di Antalya saja, 11.165 korban gempa ditampung di hotel.”
SCMP
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.