Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Gus Miftah Panen Hujatan Usai Gelar Wayang Kritik Khalid Basalamah

Pilihan diksi dalang dan sindiran yang dilontarkan Gus Miftah membuat namanya memuncak trending topic di Twitter hari ini, kebanyakan berisi hujatan.

21 Februari 2022 | 13.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gus Miftah di dalam video yang dia unggah di akun Instagramnya. Foto: Instagram Gus Miftah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pendakwah, Gus Miftah memanen hujatan netizen usai menggelar wayang kulit dengan tujuan mengkritik Khalid Basalamah. Pagelaran wayang yang diadakan kelompok Pengajian Gus Miftah itu digelar di Pondok Pesantren Ora Aji yang dipimpinnya di Kalasan, Yogyakarta, pada Jumat, 18 Februari 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pagelaran wayang berjudul Wayang Haram Dalang Ngamuk Wayang Basalamah Dikepruki Dalang bisa ditonton di kanal Youtube Adara NH pada Ahad, 20 Februari 2022 dengan judul AJURRR!! Wayang Basamalah Dimusnahkan Dalang. Khalid Basalamah juga dimunculkan sebagai wayang dengan sosok mirip dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sigri milir....sang gethek si nogo bajul. Wah, begitu pandai iblis itu menyematkan imamah dan jubah. Dengan warna putih, seakan begitu suci tanpa noda, dengan menghitamkan yang lainnya," kata Gus Miftah menyindir Khalid Basalamah ketika memberikan sambutan saat pagelaran wayang itu. 

"Kamu siapa? Aku tahu jenggotmu panjang tapi belum tua. Wajar tak tahu budaya dan tatakrama," kata dia melanjutkan sindirannya. 

Di wayang itu, dalang terlihat mengamuk terhadap Khalid Basalamah, yang menggunakan kata kasar untuk mengungkapkan kegeramannya. Persoalan Khalid mengemuka setelah dia menjawab pertanyaan jamaahnya mengenai apakah wayang dilarang. Meski tidak menyebut haram, Khalid mengatakan, seharusnya menempatkan Islam sebagai tradisi dan bukan sebaliknya, menjadikan tradisi sebagai Islam. 

Pilihan diksi dalang dan sindiran yang dilontarkan Gus Miftah membuat namanya memuncak trending topic di Twitter hari ini. Hampir semua netizen melontarkan hujatan kepada Gus Miftah. 

Khalid Basalamah menjelaskan makna kalimatnya yang mengajak Islam sebagai tradisi. " Kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, enggak ada masalah. Kalau bentrok dengan Islam, ada baiknya ditinggalkan. Foto : Youtube

Seleb TikTok bernama Aab Elkarimi mengunggah video untuk mengungkapkan kekecewaannya terhadap Gus Miftah dan jamaahnya. "Gue menikmati wayang sebagai media dakwah. Tapi kalau ada orang berbeda pandangan menyatakan wayang itu haram, lalu yang enggak terima bikin pertunjukan wayang yang menghina orang itu, rasanya ini tindakan yang over, terlalu telanjang dan tidak dewasa," katanya di video itu. 

Netizen lain mengunggah video Sujiwo Tejo. "Kalau kita Pancasilais, kalau ada orang pakai celana cingkrang, hargai juga. Karena itu dari penalaran mereka, yang penting mereka tidak memaksa kita. Tapi dimaki-maki di medsos dan dibiarkan pemerintah, 'masak musik haram,' ya biarin, yang penting mereka enggak memaksa kita," kata Sujiwo Tejo yang diunggah pengguna Twitter @Syahida***. 

 Ada juga pendakwah bernama Umar Hasibuan Al Chelsea yang mengaku warga Nahdliyin. "Apa yang dilakukan Miftah ini norak. Mustinya kalau berilmu ajaklah ustad Khalid berdebat. Bukan begini caranya. Miftah cari sensasi saja. 

Di Instagramnya, unggahan Gus Miftah soal pagelaran wayang itu menuai komentar lebih dari 6.300 yang berisi hujatan kepadanya. "Jadi kurang respect lagi sama Gus. Berjuta-juta kebaikan langsung hilang karena satu kesalahan. Seperti itulah manusia. Auto unfollow," tulis @el.fat***. Hingga sekarang, tak ada tanggapan Gus Miftah setelah mendapatkan hujatan ini. 

Baca juga: Terus Dicap Kafir hingga Trending Topic di Twitter, Gus Miftah: Sak Karepmu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 
 
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus