Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Harnaam Kaur, 30 tahun, merupakan wanita pemegang rekor Guinnes World Records sebagai perempuan termuda di dunia dengan cambang dan janggut terpanjang pada wajahnya. Kondisi fisiknya ini membuatnya kerap mendapat perundungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kaur didiagnosis menderita sindrom polycystic sejak umur 12 tahun yang mengakibatkan janggut dan cambang tumbuh lebat di wajahnya. Namanya tercatat di buku rekor Guinnes World Records pada 7 September 2015, saat berusia 24 tahun 282 hari.
Wanita asal Inggris ini bercerita sering mendapat pertanyaan sama dari orang-orang yang melihatnya, yakni mengapa janggut tumbuh lebat di wajahnya. Ia merasa pertanyaan itu memuakan untuk dijawab.
“Mereka jarang menanyakan tentang bagaimana saya mengembangkan diri dan apa tujuan hidup saya dan bagaimana saya bisa menemukan tujuan hidup saya,” katanya dikutip dari laman resmi Guiness World Records, Jumat, 16 Juli 2021.
Kaur mengatakan ia pernah malu dan tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya berbeda dengan perempuan pada umumnya. Lama kelamaan ia berhasil melawan perasaan itu dan berdamai dengan dirinya sendiri.
Ia prihatin karena masih ada orang mengabaikan dan mengejek wanita lain yang senasib dengannya hanya karena dianggap tidak wajar. Hal ini membuatnya rajin mengampanyekan tentang body positivity dan body acceptance.
Kaur menuturkan semua orang yang sedang menghadapi perundungan, kurangnya kepercayaan diri, dan sulit menerima diri sendiri, tidak pernah berjuang sendiri. Karena banyak orang yang masih mau mendengarkan cerita-cerita dan perjuangan mereka menghadapi itu semua.
Usai meraih rekor dunia, Kaur semakin dikenal orang hingga memiliki banyak tawaran untuk menjadi model dan motivator. Ia dianggap sebagai simbol dari pendobrak beauty standart yang banyak melekat pada pikiran masyarakat umum.
Bagi Harnaam Kaur, janggut yang dimilikinya bisa memberikannya suatu pandangan tentang orang-orang yang benar menerimanya, tidak menghakimi, dan penuh cinta kasih. Selain itu, kata dia, semua perempuan memiliki kecantikan dan bentuk tubuhnya yang unik.
EIBEN HEIZIER
Baca juga: