Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia menargetkan dapat mengangkut 1,6 juta wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia pada tahun 2025. Jumlah tersebut naik dari target tahun lalu yang mengangkut 1,2 juta wisatawan asing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau dilihat dari komposisi rute dan penambahan rute target itu bisa tercapai," ujar Head of Indonesia Affairs and Policy Indonesia AirAsia Eddy Krismeidi saat launching promo kursi gratis dan RedRun di GBK Jakarta, Jumat 14 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eddy optimistis, Indonesia AirAsia bisa mengangkut 1,6 juta wisman melebihi target tahun lalu. Pada 2024, kata Eddy, maskapai penerbangan berkode QZ ini mampu mengangkut 4,5 juta penumpang, 1,2 juta nya adalah wisatawan mancanegara.
5 Negara penyumbang wisman terbesar
Ada 5 negara yang menjadi penyumbang terbesar wisman ke Indonesia menggunakan Indonesia AirAsia yaitu, Malaysia (27 persen), Australia (16 persen),
Cina (9 persen), Singapura ( 7 persen) dan India (persen).
Eddy mengungkapkan, 1,2 juta wisman sebagian besar dari Malaysia dan Australia karena didukung dengan komposisi rute yang banyak. "Rute Malaysia cukup unik, melayani hampir seluruh bandara yang berstatus internasional di Indonesia, baik itu dari AirAsia Malaysia maupun Indonesia AirAsia," kata Eddy.
Sementara Australia, didukung dengan rute Denpasar Perth dan Denpasar Chaimsyang dioperasikan pada tahun lalu. Tahun 2025 ini, Indonesia AirAsia menambah dua rute lagi ke Australia yaitu, Denpasar Perth dan Adelaide.
Tambah 5 armada
Untuk mengejar target 1,6 juta wisman itu, Eddy mengatakan, Indonesia AirAsia akan diperkuat dengan 30 armada pesawat. "Jika tahun lalu ada 25 pesawat, tahun ini kami akan menambah 5 pesawat," katanya
Lima pesawat tersebut akan dioperasikan untuk melayani lima rute internasional dengan fokus utama pada wilayah Australia dan India. "Langkah ini merupakan bagian dari strategi ekspansi perusahaan untuk memperkuat jaringan penerbangannya di kawasan Asia dan Pasifik," kata Eddy.
Sementara rute baru yang akan dibuka diawal tahun ini adalah dua destinasi utama di Australia, yakni Darwin pada 22 Maret 2025, diikuti oleh Adelaide yang rencananya akan dibuka pada pertengahan tahun.